Di Kamar Mandi Club
Gavya berlari keluar kamar mandi dengan menangis di kejar oleh Ira.
"Gavya tunggu dulu jangan berlari dalam keadaan emosi Gavya. " ucap Ira berusaha mengejar Gavya.
Saat sudah sampai diluar club Gavya langsung menaiki taxi dan pergi dari sana. Dia ingin menuju apartemennya sendiri saat ini dia ingin sendiri tanpa di ganggu siapapun.
"Ada apa sama Gavya? " tanya Gio ikut panik.
"Gak ada waktu menjelaskan kak. Sekarang kita ikutin Gavya. Aku takut terjadi sesuatu. Nanti saat di mobil aku akan menjelaskan detailnya " ucap Ira segera dituruti oleh Gio mereka buru buru mengejar taxi Gavya.
Sedangkan Sagara yang sudah menguasai kesadarannya kembali dia mencekik leher Becca.
"Akh sakit hiks sakit Gara. Kenapa kamu jadi kasar banget sama aku semenjak ada si culun itu hiks akh sakit ampun" rintih kesakitan Becca saat di cekik oleh Sagara.
"JANGAN MENGHINA ISTRIKU DENGAN MULUT MENJIJIKANMU ITU SIALAN" Sentak Sagara
Becca takut sekali saat ini ditambah cekikan pada lehernya sangat kuat. Sagara mengangkat Becca dalam cekikannya dan melemparkan pada tembok
Dug
Bruk
Lemparan Sagara membuat kepala Becca berdarah cukup banyak dan lehernya membekas merah. Hidung Becca juga bedarah. Setelah itu Sagara menendang kepala Becca ke tembok berkali kali dengan sangat kuat. Hal itu membuat Becca langsung tidak sadarkan diri dengan keadaan yang parah berlumuran darah pada bagian kepalanya.
Sagara mulai berlari keluar dan masuk ke mobil. Sagara mencoba menghubungi Gavya tapi tidak aktif. Sagara akhirnya memilih menghubungi Jack.
📞"Jack lacak keberadaan istriku sekarang" ucap panik Sagara.
📞"baik tuan" balas Jack lalu Sagara mematikan telfonnya.
Sagara sangat kawatir saat ini, dia sangat takut Gavya kenapa napa apalagi dengan keadaan menangis seperti itu. Disepanjang jalan Sagara tidak menyangka akan ada hal seperti ini. Sagara melepaskan jaketnya dan membuang lewat jendela mobil. Dia tidak mau ada bekas wanita lain pada dirinya.
Sagara mengambil tissue basah yang ada di mobilnya dan mengelap lehernya yang tadi sempat di cium Becca.
"Sial" umpat Sagara sepanjang jalan.
Jack sudah memberi tau sagara bahwa Gavya saat ini berada di apartemennya. Jadi Sagara memutuskan untuk segera kesana menjelaskan semuanya pada sang istri.
Apartemen Gavya
Gio dan Ira sudah sampai lebih dulu mereka memencet bell apartemen Gavya. Tapi tidak ada yang menghiraukan.
"Sepertinya adikku butuh sendiri saat ini Ira" ucap Gio.
"Tapi kak aku kawatir " balas Ira.
"Lagian itu si Sagara gatel banget mau mau aja di peluk cabe cabean heran deh" kesal Gio pada Sagara.
"Kak tapi aku yakin itu semua salah paham. Karena aku tau gimana kak Becca itu. Dia memang wanita yang nakal" ucap Ira.
Mereka berbicara tiba-tiba terhenti saat mendapati Sagara sudah ada di sana dengan hanya memakai kaos hitamnya.
"Kau jadi cowok gampangan banget ya. Main peluk pelukan sama cewek lain. Kau kira adikku itu apa hah" marah Gio pada Sagara
"Udah kak kamu tenang dong. Kita gak ada waktu buat hal kaya gini sekarang gimana caranya kita membuka pintu ini" ucap Ira.
Sagara memencet pin apartemen Gavya membuat Gio curiga. Kenapa cecunguk ini bisa tau pin apartemen Gavya. Bukankah Gavya tinggal di apartemen ini sebelum menikah pikir Gio.
Sekarang mereka semua masuk kedalam mencari Gavya.
"Kalian tidak usah masuk disini saja" titah Sagara yang melarang Gio dan Ira masuk kamar Gavya.
"Heh dia tuh adikku ya. Aku yang berhak atas dia asal kau tau" kesal Gio.
"Aku suaminya dan aku lebih berhak atas Gavya" ucap Sagara lalu langsung masuk ke kamar Gavya dan menutup pintunya.
"Sialan benar kata papi kau bocah tengik sialan" kesal Gio di ajak Ira untuk duduk di ruang tamu apartemen Gavya.
Kamar Gavya
Sagara mendekat melihat Gavya ternyata sudah tertidur dengan sisa air mata pada wajahnya. Sagara sangat bersalah saat ini Kenapa hal seperti ini bisa terjadi padanya. Dia merutuki dirinya sendiri yang tidak langsung menghempaskan Becca.
Tadi Sagara benar-benar tercengang dia kaget karena sangat mendadak. Sagara menuju kamar mandi berendam disana dan membersihkan dirinya dari bekas Becca. Sagara sungguh sangat jijik pada Becca.
Saat Sagara sudah selesai dia keluar kamar mandi malah tidak menemukan Gavya. Dia bertelanjang dada menuju ruang tamu di sana tidak menemukan siapapun. Sagara melihat ada surat dan itu dari Gio dia langsung meremas surat itu.
"Kep*rat ini " umpat Sagara.
Surat yang diberikan Gio pada Sagara berisi seperti ini.
"Selamat bersedih adik ipar. Aku pergi dulu bersama adikku ke Italy. Persiapkan dirimu menghadapi papiku bye bye" ucap Gio dalam surat yang di remas Sagara.
Sagara langsung menelfon Jack
📞"Jack siapkan privat jetku ajak Galen dan kita menuju Italy. Bilang juga pada Pedro menyiapkan markas yang ada di Italy dan pasukan. Aku ingin menyerang markas Fransisco " ucap Sagara sangat dingin dan mematikan telfon.
"Jangan pernah bermain main denganku. Jika kalian tidak ingin hancur " ucap Sagara dengan berseringai.
Sagara menganti baju yang memang ada beberapa di apartemen Gavya. Dia keluar apartemen menuju bandara saat ini karena semuanya sudah di siapkan oleh Jack. Sagara berjalan dengan gagah sambil merokok.
"Jack bawa Becca ke markas segera" ucap dingin Sagara saat sudah berhadapan dengan Jack.
"Tapi tuan kabarnya dia koma" ucap Jack.
"Tidak masalah Jack bawa saja. Kalau dia langsung mati di jalanpun akan jauh lebih baik dan buang dia ke laut." ucap Sagara dingin.
° ∆ -------- ••• ------- ∆ °° ∆ -------- ••• ------- ∆ °
Bersambung....
Cerita ini hanya untuk hiburan saja.
Apabila ada yg kurang nyaman dari penulisan dll bisa di skip.
Apabila ada yg Komentar jahat akan langsung di block .Kamsahamnida😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI)
عاطفيةWARNING ⚠ (21+) 🔞 Tidak ada deskripsi langsung baca saja. apabila tidak sesuai bisa langsung di skip. jangan meninggalkan komentar jahat kecuali komentar yang bersifat membangun. Terinspirasi dari banyak cerita kedokteran Semua unsur yg ada di ce...