G 19

52.8K 2.1K 136
                                    

Hari berlalu dengan sangat cepat, jam terus saja berputar tanpa pernah berhenti walau sejenak. Sekarang Sagara sedang terduduk di kursinya sambil merokok.

 Sekarang Sagara sedang terduduk di kursinya sambil merokok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia sedang menunggu seseorang.
Tidak lama ada yang membuka pintu dan ternyata orang yang dia tunggu sedari tadi datang.

Ceklek

Orang yang ditunggu Sagara sedari tadi adalah Gavya. Sagara tersenyum miring saat wanita seksi ini sudah masuk keruangannya.

"Kemari sayang" ucap Sagara memberikan kode tangannya untuk Gavya agar mendekat. Tapi Gavya tetap berdiri di tempat dan tidak mau berjalan mendekat ke arah Sagara.

Dor

"AAAAA" teriak Gavya sambil menutup kedua telinganya dengan tangan saat pistol Sagara menembak samping pintu.

"Sudah aku bilang kemari. Aku tidak suka mengulangi ucapanku sayang. Kemari sekarang sayang" ucap dingin Sagara.

Gavya langsung berjalan menuju Sagara yang tengah terduduk. Tangan kanan Sagara menyambut tangan Gavya. Mau tidak mau Gavya mengulurkan tangannya pada Sagara dan di tarik oleh Sagara hingga Gavya duduk di pangkuan Sagara saat ini.

"Seksiku sedang sedih ya sekarang " ucap Sagara menatap Gavya sambil mengelus leher Gavya.

"Sayang kamu hanya milikku mengerti " ucap Sagara yang mulai menjilat leher Gavya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang kamu hanya milikku mengerti " ucap Sagara yang mulai menjilat leher Gavya. Gavya mencengkram bahu Sagara.

Sagara terus saja menjilati dan mencium leher Gavya. Lalu tangan Sagara turun ke p*yudara besar Gavya yang terpampang di depan matanya berlapis baju.




"Besar sekali sayang. Siapa yang pernah menyentuhnya hm " ucap Sagara sambil menatap kearah mata abu abu Gavya.

Gavya tidak menjawab membuat Sagara kesal dan langsung meremas kasar p*yudara besar Gavya.

"Aaahhhhh sakit" desah Gavya saat p*yudaranya di remas begitu kencang.

"Jawab sayang " ucap Sagara yang mendusel ke tengah-tengah p*yudara  besar Gavya.

"Ti...Tidak ada" balas Gavya membuat Sagara tersenyum. Lalu mendongak menatap Gavya.

Tangan Sagara turun ke v*gina Gavya. Membuat Gavya membulatkan matanya akan menahan Sagara. Tapi tangan Gavya di tepis dengan cepat oleh Sagara.

Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang