G 15

96.7K 2.9K 198
                                    

Mansion Sagara

Gavya sudah sampai di depan bangunan mewah. Ia terpana akan interior bangunan tersebut. Memang sangat indah dan nyaman menurut Gavya.

Lalu ia segera masuk dan memencet bel. Tidak lama pintu Mansion terbuka.

Ceklek

Saat pintu terbuka menampilkan seorang pria paruh baya dengan pakaian santainya. Pria itu adalah papa Brian.

"Ah akhirnya anda datang dokter. Saya tidak tahu harus berbuat apa kalau dokter sampai tidak datang ." papa Brian mempersilahkan Gavya untuk segera masuk. Lalu mengantarnya sampai di depan kamar Sagara.

"Anda langsung buka saja pintunya dokter. Saya pamit keluar dulu " ucap papa Brian di angguki saja oleh Gavya.

Ceklek

Gavya masuk ke kamar Sagara tapi dia tidak menemukan siapapun. Gavya melihat sekeliling kamar Sagara sangat suram. Semua warna interiornya hitam.

Tiba-tiba ada seseorang yang baru keluar kamar mandi dan itu membuat Gavya kaget.

Gavya akan keluar kamar Sagara tapi segera di cekal oleh Sagara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gavya akan keluar kamar Sagara tapi segera di cekal oleh Sagara. Lalu Gavya masuk kedalam dekapan Sagara.

"Kenapa kamu datang kemari? " tanya Sagara.

"Tuan Brian tadi telfon saya meminta bantuan. Katanya anda sakit jadi beliau panik" ucap Gavya yang mulai takut.

"Iya tadi aku memang demam. Tapi sekarang sudah lebih baik " ucap Sagara sambil matanya melihat p*yudara besar Gavya.





"Kalau begitu saya permisi pulang saja jika anda sudah sehat" ucap Gavya mencoba mendorong Sagara tapi tetap tidak bisa. Karena saking kuatnya tenaga Sagara.

Sagara membalik tubuh Gavya menjadi membelakanginya. Sagara berbisik di telinga Gavya sambil kedua tangannya meremas p*yudara besar Gavya.

"Nnngggghhhh lepas aaahhhh" lenguhan Gavya saat p*tingnya di cubit Sagara. Gavya mendorong tangan Sagara agar melepaskan p*yudaranya.

"Lepaskan aku lepas " ucap Gavya meronta ronta.

"Dengarkan aku baik baik. Kamu adalah milikku " bisik Sagara di telinga Gavya dan mengecupnya.

Gavya menginjak kaki Sagara. Hal itu membuat Sagara melepaskan pelukannya dari Gavya.

Plak

Gavya menampar Sagara sampai menoleh ke samping. Sedangkan Sagara malah tersenyum menyeringai.

Gavya melihat itu mulai takut ia segera menuju pintu akan keluar tapi tangannya lagi lagi di cekal Sagara dan di tarik sehingga Gavya saat ini menindihi Sagara di atas ranjang.

P*yudara Gavya tepat berada di depan bibir Sagara.

Cup

Cup

Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang