G 12

61.2K 2.2K 118
                                    

RUANGAN SAGARA

Gavya membulatkan matanya saat tau atasan adik suster Metta ternyata adalah Sagara. Gavya akan pergi dari sana tapi Sagara segera mencekal tangan Gavya.

"Kalian berdua keluar" ucap Sagara kepada Metta dan adiknya.

Gavya memaksa ingin melepaskan tangannya dari cekalan Sagara. Tapi Sagara malah langsung menarik Gavya dalam dekapannya. Sagara memeluk Gavya dari belakang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Gavya semakin takut tidak jelas tangannya gemetaran. Sagara melihat tangan Gavya yang gemetaran. Sagara paham ini jelas karena traumanya.
Sagara mengengam tangan kecil Gavya.

"Jangan takut okay dan tenang ya " ucap lembut Sagara mengelus tangan Gavya yang berada dalam gengamanya.

Entah ada apa dengan Sagara tiba-tiba ia mencium pelipis Gavya. Sedangkan Gavya bukan fokus ke ciuman di pelipisnya. Tapi dia fokus melihat tangannya yang di gengam Sagara.

"Jangan takut kepadaku lagi. Aku sudah mencium kakimu di acara reuni waktu itu kan. Apa kamu mau aku melakukannya lagi di perusahaan ini hm. Agar kamu bener bener memaafkanku " ucap Sagara sambil memejamkan matanya. Ia meresapi pelukannya pada Gavya dan mencium wangi vanilla pada Gavya.

Gavya melepaskan pelukannya lalu mendorong Sagara tapi Sagara kembali menarik Gavya menghadapnya.

"Jadi kamu akan menjadi model brand perhiasan? " tanya Sagara agar mengalihkan perhatian Gavya.

"I.. Iya saya diminta bantuan suster Metta untuk membantu adiknya" ucap Gavya tanpa melihat Sagara. Gavya menunduk kebawah entahlah dia sudah berusaha melawan traumanya tapi hal itu belum bisa dia lakukan dengan baik.

Sagara menyentuh dagu Gavya. Lalu mengarahkan untuk menatap matanya.
Setelah itu mereka saling menatap satu sama lain. Sagara takjub melihat kecantikan Gavya apalagi dengan kemolekan tubuhnya.

"Baiklah kamu sudah diterima menjadi model brand perhiasan." ucap Sagara sedikit melembut.

"Kamu siap kapan menjalani pemotretan? " tanya Sagara dengan mata yang terus menatap manik abu abu indah milik Gavya.

"Saya siap hari ini " ucap Gavya di angguki Sagara.

Sagara berbalik lalu menelfon Galen untuk menyiapkan  tempat pemotretan untuk Gavya.

Setelahnya Sagara diberi kabar semuanya telah selesai mempersiapkan pemotretan. Tinggal modelnya yang di rias dan segera unjuk dirinya.

"Aku akan menemanimu pemotretan " ucap Sagara.

Sagara ingin menggandeng tangan Gavya tapi Gavya buru buru mundur agak jauh dari jangkauan Sagara. Semua itu membuat Sagara menghela nafasnya. Sagara mendekat lalu menggendong Gavya ala bridal style tiba-tiba.

Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang