G 32(+)

91.7K 1.9K 90
                                    

SGR CORP

BRAK

Sagara menggebrak mejanya membuat Galen kaget. Sagara berdiri dari kursi kebesarannya lalu keluar dari ruangan dengan marah.

"Sagara ada apa, lo marah kenapa? . Hari ini ada meeting Sagara WOI" ucapan dan teriakan Galen ingin menghentikan Sagara . Tapi Sagara sudah lebih dulu pergi dengan tampang yang sangat menyeramkan.

Di Depan Rumah Sakit

Gavya baru selesai bekerja dia akan ke perusahaan Sagara karena sore ini ada pemotretan. Saat keluar rumah sakit Gavya melihat Sagara turun dari mobil dan tergesa gesa dengan wajah yang sangat marah.

Gavya melihat Jack yang memberi kode lewat tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gavya melihat Jack yang memberi kode lewat tangannya. Gavya tidak mengerti tapi Gavya paham. Ia harus menghentikan Sagara.

"Gara " panggil Gavya mendekat ke arah Sagara.

Sagara tidak peduli dia ingin mencari Sadewa dan menghabisinya.

"Gara kamu ngapain kesini dengen marah kaya gini" tanya Gavya memeluk Sagara agar suaminya tidak masuk kerumah sakit.

Jika Sagara masuk dengan wajah yang teramat marah begini. Artinya ini bukan main main. Gavya juga sedikit takut sebenernya.

"Minggir " ucap Sagara ingin menyingkirkan Gavya karena dia sedang di kuasai amarah saat ini.

"Sagara kamu apa apaan si. Ini tuh rumah sakit kamu kemari marah marah gak jelas kaya gini" ucap Gavya membuat Sagara menatapnya dengan tajam.

Sagara mulai menyeret tangan Gavya menuju mobilnya.

"Masuk " ucap dingin dan datar Sagara.

Gavya masuk mobil Sagara.
Sagara mengendarai mobilnya dengan kecepatan paling tinggi membuat Gavya takut sampai menangis.

"Hiks Gara pelan aku takut hiks " tangis Gavya tidak di pedulikan oleh Sagara. Sagara terus mengendarai mobil seperti kesetanan.

"SAGARA PLEASEEE JANGAN KAYA GINI HIKS AKU TAKUT " teriak Gavya disertai tangisan.

Ckiitttt

Sagara mengerem mobilnya mendadak membuat kepala Gavya hampir saja terbentur dasbor mobil kalau saja dia tidak memakai sabuk pengaman. Meski mobil Sagara telah berhenti Gavya masih tetap terus menangis. Dia sangat takut tadi.

"Kamu sengaja melindungi Sadewa agar aku tidak membunuhnya kan" ucap Sagara yang belum di jawab oleh Gavya.

"JAWAB GAVYA "sentak Sagara.

"Aku tidak melindungi kak Sadewa. Aku sama sekali gak tau kenapa kamu marah hiks" ucap Gavya yang masih disertai tangisan.

"Kamu masih mencintainya kan " ucap Sagara menatap Gavya.

"Aku... " ucap Gavya terjeda karena di sela Sagara.

"Aku apa? aku mencintai Sadewa iya. Kenapa kamu masih mencintai pria yang jelas jelas hanya menjadikan kamu bayang bayang orang lain, Kenapa Gavya. " marah Sagara

Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang