Bebepppp!!! Update yuhuu!!
Kembali ke part normal normal hahaha, pilih Jepri atau Arman???Selamat membaca yaaa
Jangan lupa vote dan komennya.Love,
Author.
♥️CHAPTER 27
ADIL POV
Jepri? Renang juga disini? Kebetulan yang sangat amat luar biasa, di tempat yang sama, dalam waktu yang sama juga, awanya dia terlihat kaget ketika melihatku, mungkin karena tidak terlalu jelas siapa yang memanggilnya, tapi ketika melihat ke arah wajahku, senyumnya mengembang.
“Eh lu cil, ngapain disini?.” Tanya dia, ia membetulkan celananya yang basah dan menempel sempit di selangkangannya.
“Lagi mau praktik renang ini.”
“Sama abang lu?.” Tanya Jepri, ia berjalan ke arah Kak Arman, mengulurkan tangannya, menjabat tangan Kak Arman.
“Jepri.” Ujarnya sambil menjabat tangan Kak Arman.
“Arman.” Balas Kak Arman, Jepri menjabat tangan Hasbi dan Rai juga, berkenalan dengan mereka semua.
“Praktiknya dibarengin sama kakak kelas, jadi kita berangkat bareng deh, lu kenapa renang disini? Rumah lu kan ada kolamnya?.” Tanyaku, benar, saat aku menyusul dia kerumahnya waktu itu, terlihat dihalaman belakangnya sebuah kolam renang.
“Sekalian latihan sama anak-anak yang mau test juga tahun depan, noh!.” Ia menunjuk ke arah seberang kolam, ada beberapa pria disana, sama-sama basah.
“Mereka gak mau latihan di rumah gw, airnya dingin, yaudah deh, mau gak mau harus kesini.” Lanjutnya, aku mengangguk.
PRITTTT!!!!
Suara peluit terdengar, kami reflek melihat ke arah sumber suara, Pak Icha, entah sejak kapan ia mengganti pakaian, tapi kini ia sudah memakai pakaian renang, menyuruh kami untuk mendekat dan berkumpul ke arahnya, buru-buru aku dan Kak Arman membuka pakaian kami, Rai dan Hasbi sudah siap dan sudah mendekat ke arah Pak Icha duluan.
“Nanti testnya dua orang kelas 10, dua orang kelas 11, yang jadi sekertaris dikelas masing masing siapa?.” Andini dan Seorang siswi perempuan mengacungkan tangan, mendekat ke arah Pak Icha.
“Kalian berdua gak usah turun, disini aja, pegang absensi daftar nama, nanti Bapak kasih nilai buat masing masing yang ditest, kalian yang tulis, biar Bapak nggak bingung, nggak basah juga.”
“Lahh, kita nggak dapet nilai dong Pak?.” Tanya Andini.
“Dapet lah, tenang, udah diatas kkm kalo sekertaris mah.” Senyum kedua siswi itu mengembang lebar.
“Sok sekarang kita pemanasan dulu, peregangan, gak usah baris, diposisi masing masing aja, sempit areanya.” Titah Pak Icha, ia berdiri kemudian mulai melakukan gerakan peregangan, kami mengikuti gerakannya, sekitar lima menit baru selesai.
“Dari atas dulu siapa?.” Ujar Pak Icha kepada Andini.
“Adi sama Angga.” Jawab Andini.
“Affin sama Ardi Pak.” Dua nama dari Kakak kelas, mereka berempat turun kemudian berjejer kesamping, Pak Icha juga ikut turun.
“Gaya bebas dulu sampe ujung, pelan aja, sampe nggak sampe nggak penting, yang penting gerakannya, kalo udah gak kuat , berenti aja, kalo udah sampe ujung, naik, terus langsung terjun, terjung aja, mau lihat gaya meluncur nya.” Jelas Pak Icha, mereka berempat mengangguk, peluit mulai kembali berbunyi, mereka mulai menendang tembok dengan kaki mereka, sebagai tumpuan tenaga untuk melaju, hanya dua orang yang melaju kencang, dua lagi melaju dengan santai, entah gerakannya benar atau tidak, tapi satu orang dengan kecepatan penuh tapi juga dengan percikan air yang ricuh, dua orang sampai duluan kemudian melakukan lompatan dari atas, disusul oleh dua orang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arman
RomanceBercerita tentang Adil yang sejak kecil hidup susah setelah ditinggal Ayahnya hingga ia hampir putus sekolah ketika ia SMA, sehingga mau tidak mau ia harus bersedia untuk di urus dan disekolahkan oleh orang tua angkatnya, ia kira hidupnya akan mulai...