Guyssssss!!!!!!!? Halo halo haloooo!!! Apa kabar nihhhh?? Hahaha, udah dua Minggu ya, gak kerasa ih, seperti janji aku kemarin, mulai hari ini aku update lagi yaaa, kita lanjutin, semoga kalian masih pada excited sihhh, aku udah kangen banget sama kalian gilaaaaa, kangen sibuk nulis juga, semoga kalian juga sama, kangen sama aku dehh.
cerita Arman udah mulai ke part yang hot nya nih, oh iyaaa, kayaknya aku update gak bakalan tiap hari deh, se-santainya aku kayaknya, tapi dengan chapter yang dipanjangin dikit haha.
Udah cukup kalo ya intermezzo nya, lagian juga aku Hiatus bentar ini,
Yuk langsung aja, kita gas ke chapter selanjutnyaaaa.SELAMAT MEMBACA SAYANGKUUU dan LOPYU SEKEBONNNNN ♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
THIRD POV
“Kita ini apa?.” Pertanyaan Adil untuk Arman, mata mereka masih saling menatap, sayu mata Adil menatap ke arah Arman, penuh pengharapan dan rasa penasaran, Arman mengangkat sebelah tangannya, mengusap pipi Adil lembut.
“Lu maunya kita jadi apa Dil?.” Balik Arman bertanya, Adil menurunkan pandangannya, bingung, sebenarnya ia ingin sekali menjadi seseorang yang spesial untuk Arman, tapi hatinya takut, takut akan ketidakbisaan Arman dalam menjaga perasaannya, juga takut jika hubungan baru mereka akan merusah hubungan lain, apalagi jika sampai ketahuan, mata Adil menatap penis Arman yang mengkilap basah dan lemas setelah selesai ia hisap barusan, kembali ia bingung, apa yang mereka lakukan sudah lebih dari sekedar hubungan saudara, memasukan kelamin Arman kedalam mulutnya, bahkan orang pacaran saja kadang tidak sampai seperti ini, Adil menaikan kedua bahunya.
“Adil bingung Kak.” Jawabnya.
“Gw terserah lu aja Dil, lu maunya kita jadi apa ini? Yang pasti sih kita ini sodara-.”
“Itu yang bikin Adil bingung kak, kita ini sodara.” Arman menaikan dagu Adil, membuat mereka kembali saling menatap.
“Nggak usah bingung Dil, kita jalanin aja, lu nyaman sama gw?.” Tanya Arman, Adil mengangguk.
“Kakak nyaman sama Adil?.” Arman terkekeh.
“Kalo nggak nyaman, nggak bakalan gw peluk peluk lu gini sambil telanjang Dil.” Adil tersenyum mendengar jawaban Arman, mereka saling berpelukan, tubuh berpeluh saling bersentuhan, hangat, Arman mengecupi bahu Adil, dan Adil, membenamkan wajahnya pada ceruk leher Arman.
“Capek Dil? Tidur yuk!.” Ajak Arman, Adil mengangguk pelan, Arman memangku badan Adil, kemudian berjalan naik ke atas kasur, menyelimuti tubuh mereka berdua dan saling berpelukan hingga kantuk menyerang mereka tak tertahan.
--
Hari pertama Alya dan teman temannya di rumah Arman, Mereka sudah bangun pada subuh tadi, yang pertama bangun adalah Nadhifa, berpapasan dengan Arman yang Shirtless dan hendak ke dapur untuk mengambil minum, wajah Nadhifa mendadak merah malu lalu kembali ke kamarnya dengan cepat, sedangkan Arman, cuek dan tidak peduli, ia mengambil air dari lemari es dan kembali ke kamar.
“Kak?.” Tanya Adil ketika membuka mata dan menyadari Arman tidak ada disampingnya, ia terduduk kemudian melamun, masih mengantuk, pintu terbuka, terlihat Arman masuk, dengan telanjang dada, menampilkan dada bidang dan perut ratanya, rambut cepaknya berantakan, Adil tersenyum lebar, bukannya terlihat jelek, Arman malah terlihat lebih sexy, ditangannya, satu botol air dingin yang terlihat begitu menggoda.
“Lah, udah bangun Dil.”
“Berasa ada yang bilang kak tadi, ternyata pelukan Kakak, Adil jadi kebangun.” Mendengar itu, Arman langsung tersenyum gr.
“Minum nih.” Ia menyodorkan botol air dingin itu kepada Adil, meminum hingga setengahnya lalu bergantian dengan Arman yang meminumnya hingga habis.
“Belum pada bangun ya Kak?.”
![](https://img.wattpad.com/cover/377273031-288-k598238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arman
RomantizmBercerita tentang Adil yang sejak kecil hidup susah setelah ditinggal Ayahnya hingga ia hampir putus sekolah ketika ia SMA, sehingga mau tidak mau ia harus bersedia untuk di urus dan disekolahkan oleh orang tua angkatnya, ia kira hidupnya akan mulai...