YOU POV
"Kalian benar pemeran situs kittenshow ya? Bolehkah saya minta foto dengan kalian berdua? Saya sangat menyukai video kalian berjudul 'Viagra', terasa sangat intens dan menyenangkan!" ucap seorang pria tak dikenal pada kami berdua. Sunghoon yang mendengar kata Viagra pun langsung melingkarkan tangan kanannya di pinggangku begitu posesif. Ia sama sekali tak memberikan kesempatan pada pria itu untuk mendekat ke arahku.
"Bukan! Kami tak mengerti yang anda katakan!! Sepertinya anda salah orang!" tampik Sunghoon terdengar begitu tegas bagiku. Bahkan tanpa memperdulikan respon pria itu, Sunghoon ajak aku kembali memasuki warung yang terlihat semakin ramai. Entahlah, hanya perasaanku saja atau memang pengunjung di warung makan ini bertambah ramai dari sebelumnya. Padahal sebelum menerima telpon aku merasa warung ini tak seramai ini. Apalagi yang meramaikan warung ini kebanyakan para pria tua yang sadar atas kehadiran kami.
Mereka menatap ke arahku dan Sunghoon saat berjalan menuju meja makan kami, sempat membuatku merasa tak nyaman, itulah sebabnya Sunghoon mengubah posisi duduk kami menjadi diriku yang membelakangi pengunjung lain. Sunghoon pun membukakan tutup mangkok kimchi jiggae yang masih hangat di hadapanku lalu mengajakku menyantap makanan tersebut. "Ayo makan, habisin ya!" Langsung aku turuti dengan menyuapkan kuah hangat kimchi jiggae itu ke mulutku.
Segar dan enak sekali! Rasanya makanan ini dapat merubah suasana hatiku yang semula buruk menjadi baik kembali. Saking merasa senangnya aku setelah menyantap makanan enak, sampai membuatku tak henti tersenyum ke arah Sunghoon. Walau tak ada perbincangan yang terjadi di antara kami.
Kami begitu menikmati makanan kami yang dilanjutkan oleh Sunghoon yang mengajakku melihat beberapa objek yang akan kami foto untuk hari ini. Dia memiliki cadangan data yang lumayan banyak sehingga dapat menutup target kami berdua hari ini.
Setelah makanan di perut kami mulai turun, bergegas aku ajak Sunghoon meninggalkan warung tersebut karena mulai merasa tak nyaman dengan tatapan para pria tua yang selalu tertuju pada kami. Sunghoon pun menurutinya, bahkan lelaki itu yang membayar makan siang kami kali ini.
Setelah keluar dari warung tersebut, kembali Sunghoon bantu aku pasangkan helm ke kepalaku. "Kita mau bicara dimana?" tanya Sunghoon yang langsung aku jawab, "Apartemen mu saja." jawabku singkat. Sejujurnya, aku mulai merasa tak aman berada di ruang publik seperti ini. Bagaimana tidak? Rasanya aku begitu ketakutan saat menyadari seluruh pria tua dalam warung itu ternyata merupakan penonton situs yang Jay Park dan Jake Sim buat.
Ya, aku dapat mengetahuinya dari satu momen saat kami berjalan menuju kasir dan melewati mereka, salah satu dari pria tua itu mengatakan, "Jangan lupa live streaming lagi, kami menunggunya!" yang langsung ditimpali oleh pria tua yang sebelumnya mengajak kami foto bersama dengan, "Kami penonton setia kalian loh!". Sukses membuat bulu kudukku berdiri di buatnya. Pantas saja mereka terus memperhatikan kami dari kejauhan. Ternyata, semua pria tua itu memang mengenal kami sebagai pemeran situs yang Jake dan Jay miliki.
Setelah membantuku naik ke atas motor, Sunghoon laju kan motornya menyisiri jalanan kota Seoul yang mulai basah. Seharusnya hujan rintik yang turun membuat udara terasa dingin menusuk tulang, apalagi saat ini aku hanya menggunakan jaket tipis yang melapisi badan. Namun, mengapa tubuhku malah terasa panas dan gelisah? Bahkan, saking gelisah nya aku sampai membuatku mengeratkan pelukanku di tubuh Sunghoon.
Seketika bayangan sensasi malam disaat aku dan Sunghoon dipaksa bersetubuh kembali terbayang di pikiranku. Sensasi panasnya, sama persis seperti yang aku rasakan saat ini. Tak hanya tubuhku yang terasa panas, selangkanganku juga terasa seperti mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan kedua puting payudaraku terasa mengeras yang membuatku mendesah pelan saat tak sengaja bergesekan dengan bra yang menempel pada dada Sunghoon.