EMPEROR NUMBER 6
Sebuah momen yang merubah segalanya terjadi, darah menyembur layaknya hujan, dipicu oleh tangan sebelah kiri Nine yang terputus secara tragis. Tatapan Qiara yang menyaksikan kejadian tersebut tampak kosong, penuh dengan gelombang kemarahan yang mendalam.
"Lenhaaaaaaart!" teriak Qiara, suaranya penuh dengan dentuman kemarahan. Sementara itu, Alchemist Lenhart hanya tersenyum, senyuman antusiasme akan sesuatu yang sebentar lagi terjadi.
"Ini akan sangat merepotkan," pikir Alchemist Lenhart melihat Qiara.
Layaknya transformasi, EbyTech milik Qiara berubah menjadi bentuk yang baru. Dengan keajaiban teknologi nano, partikel-partikel seakan pasir muncul secara misterius, berkumpul membentuk sembilan bola energi berwarna hitam pekat. Kemudian, dengan gerakan yang anggun, bola-bola energi tersebut mulai berotasi mengelilingi Qiara.
Di belakang Qiara, dalam kegelapan yang dipancarkan, muncul secara perlahan simbol naga yang menjadi lambang seorang Emperor. Makhluk mitologis itu bangkit dari kegelapan, membuat seluruh EbyTech para Selvian bergetar.
"Emperor?" Pertanyaan yang membingungkan dari para selvian.
"Simbol itu, hanya seorang Emperor yang memilikinya."
"Apa yang sebenarnya terjadi, bagaimana bisa seorang Emperor berada di tengah-tengah kita?"
"Apakah ini menjadi perseteruan, tapi kenapa?"
"Emperor melawan seorang Pilar?"
"Kita harus lari menyelamatkan diri, tempat ini akan berubah menjadi medan perang."
"Jadi dia adalah seorang Emperor?" ucap Eliya, penuh keterkejutan.
"Tidak seharusnya kita terlibat dalam pertarungan ini," ucap laki-laki berkacamata yang bersama dengan Eliya, namun terlihat dari tatapan matanya, ada rasa penasaran tentang siapa Nine sebenarnya, terlebih walau tangannya terputus, tidak sedikitpun ada raut wajah kesakitan.
Setelah berakhirnya transformasi Qiara, Alchemist Lenhart sedikit mundur dan dua orang pengawalnya berada di depan mencoba menjadi pelindung.
"Kau bilang Alkimia adalah kekuatan mutlak yang ada di dunia ini? Hari ini, aku akan menghancurkannya untuk mu," ucap Qiara.
Salah satu bola energi miliknya menghilang, meluluh menjadi debu. Seketika, tercipta sepasang dagger dengan aura kilatan petir hitam. Layaknya ketika petir menyambar, kecepatan Qiara seolah-olah berada di dua tempat sekaligus. Dalam denyutan mata, ia sudah berdiri di depan kedua pengawal Alchemist Lenhart.
Dengan gerakan yang begitu cepat, serangan mematikan dari sepasang dagger itu pun disampaikan, merobek udara dengan kekuatan yang menggelegar. Namun serangan itu berhasil ditangkis dengan gesit, membuat Alchemist Lenhart beserta kedua pengawalnya terdorong mundur beberapa meter.
Tatapan mata Qiara terlihat kosong, gelombang kemarahan yang semakin dahsyat, membuat bola energi berikutnya luluh menjadi debu kemudian tersusun kembali membentuk bola-bola kecil yang menyerupai struktur nukleus, struktur yang merepresentasikan inti atom.
Puluhan struktur nukleus berterbangan memenuhi ruangan yang diselimuti kilatan petir hitam, terus menerus memberontak. Bersamaan dengan itu, bola energi berikutnya luluh menjadi debu dan membentuk sebuah kubus pelindung transparan, sekaligus dengan pelindung tersebut menyelimuti Nine. Seolah Qiara ingin mengatakan, "Aku tidak akan membiarkanmu terluka lagi."
"Sangat merepotkan, jika tidak dihentikan, dia akan menghancurkan Altera dan membunuh banyak selvian." pikir Alchemist Lenhart.
"Quantum Resonance Disruptor." Alchemist Lenhart dengan kemampuan memanipulasi Alkimia tingkat tinggi mulai mengganggu resonansi kuantum dari kekuatan Qiara, mengurangi kemampuannya untuk menciptakan efek-efek yang kompleks dan kuat.
YOU ARE READING
ABYSS, NEW WORLD ORDER
Science FictionSetelah kehancuran perang dunia ketiga, Abyss lahir sebagai Negeri Para Genius, sebuah negara dan lembaga pendidikan, menjadi pusat bagi mereka yang ingin menguasai dunia melalui ilmu pengetahuan. Hanya terbaik yang bisa masuk dan menjadi Selvian. D...