CHAPTER 23 | ARCANIUM PART 4

207 30 0
                                    

Non-selvians mendapatkan keistimewaan tinggal di Abyss, Althorium. Mereka diberikan EbyTech Versi Lite, berfungsi sebagai pengenal dan alat transaksi. Disisi lain, dengan EbyTech tersebut, mereka bisa menerima hadiah sebagai npc ketika seorang player (Selvian) menyelesaikan quest ataupun memberikan mereka hadiah secara gratis.

"Kenapa kamu tidak mengantarkan anak-anak itu, tapi justru memberikan mereka secarik kertas dan sejumlah gold agar diterima di panti asuhan tersebut?" Tanya Alchemist Lenhart. Dari kejauhan, mereka hanya menatap anak-anak itu bersama dengan mereka para pramuantar.

Terlihat, anak-anak di panti asuhan riang dan penuh semangat saat mereka bermain di taman. Mereka saling berlarian dan tertawa dengan riang, terlepas dari segala beban yang mereka pikul. Beberapa dari mereka bermain dengan mainan sederhana, sementara yang lain membentuk kelompok-kelompok kecil, bermain permainan tradisional atau sekadar berbicara dan tertawa bersama.

"Aku tidak pandai bermain dengan anak-anak." Nine menjawab.

"Jika melihat karaktermu, memang seperti itu. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa wajahmu jika bermain dengan mereka. Tapi apakah kamu yakin, pengurus panti asuhan tersebut akan menerima anak-anak tersebut?"

Sesuatu yang tidak diketahui Alchemist Lenhart, Enma, salah seorang Architect Of Chaos, menaungi panti asuhan tersebut.

"Tentu, yang membangun panti asuhan tersebut adalah sosok yang baik."

"Baik? Jika kamu yang mengatakannya, aku pikir benar adanya."

Dalam percakapan Nine dan Alchemist Lenhart, dari kejauhan, wajah datar yang senantiasa menunjukkan kesedihan melihat mereka. Dia Enma, tidak ada yang tau sebuah alasan, kenapa dia memiliki ekspresi seperti itu.

"Jika demikian, bukankah kita harus pergi." Alchemist Lenhart mengajak Nine pergi, segera melakukan proses instalasi pada EbyTech miliknya.

Tanpa kata, Nine dan Alchemist Lenhart melangkah pergi. Orang-orang di sekitar berjalan ke sana ke mari, menciptakan kerumunan yang ramai di sekitar mereka.

Alchemist Lenhart dan Nine telah sampai di depan Abyssal Tower, tower raksasa yang di dekat pintunya terdapat 4 buah tower. Tower simbol angka 1 tempat Nine sebelumnya melakukan awakening, dan sekarang akan pergi ke tower dengan simbol 2, tempat melakukan proses instalasi EbyTech.

Ketika masuk, mereka berdua langsung menuju receptionator yang bertugas. "Apakah ada yang bisa kami bantu?" ucap receptionator tersebut dengan ramah.

Alchemist Lenhart menunjukkan id-card miliknya, proses sinkronisasi berjalan. Bentuk EbyTech Alchemist Lenhart berbeda dengan EbyTech pada umumnya. EbyTech milik Alchemist Lenhart, Payung Hitam yang senantiasa dia bawa.

Seketika raut wajah dari receptionator tersebut berubah, yang awalnya cerah, kini tampak pucat karena terkejut atas kehadiran Alchemist Lenhart, sesuatu yang tidak disadari karena Alchemist Lenhart sedang menggunakan mode penyamaran.

"Berikan ruang khusus VVIP yang ada di lantai bawah tanah," perintah Alchemist Lenhart.

"Baiklah, kami akan mempersiapkannya. Anda bisa langsung pergi." Receptionator tersebut langsung melakukan proses sinkronisasi pada EbyTech Alchemist Lenhart, layaknya memberikan kunci, tapi dalam bentuk digital.

Seraya menuju ruang instalasi EbyTech, Alchemist Lenhart sedikit mengajak Nine berbincang-bincang, "Apakah kamu lihat, jika memiliki level yang tinggi, kamu akan dihormati, akan mudah mendapatkan sesuatu yang istimewa."

"..." Nine tidak menghiraukannya sama sekali, namun justru menanyakan sesuatu yang lainnya, "Kenapa harus memilih ruang VVIP?"

"Itu sudah jelas, bagaimana bisa orang sepertiku berada di ruangan yang biasa. Walau pada dasarnya tidak ada yang spesial selain kenyamanan, tapi tetap saja jika aku berada di ruang biasa, itu sama artinya menghina orang sepertiku."

"Kenapa kamu harus memikirkan hal itu, sedangkan kamu tidak menunjukkan identitas aslimu?"

"Orang sepertimu tidak akan mengerti." Akhir dari pembicaraan mereka.

Nine dan Alchemist Lenhart sampai ke sebuah ruangan, pintunya terbuat dari metal hitam, dengan ukiran led yang mengeluarkan cahaya biru, kesan futuristik dengan level kualitas tertinggi.

Setelah melakukan proses sinkronisasi, pintu kemudian terbuka. Terlihatlah ruangan yang luas dengan background futuristik, disinari dengan cahaya berwarna biru.

Setelah mereka berada di dalam ruangan. Nine melepas EbyTech miliknya dan memasukkannya ke dalam sebuah alat yang berbentuk tabung silinder transparan, sedangkan di depannya terdapat komputer yang seluruh desainnya terbuat dari kaca berwarna biru.

"Apakah kamu tau, aku juga seorang penikmat komik?" Alchemist Lenhart bertanya.

"Apa yang ingin kamu katakan."

"Ada komik yang aku suka dan menjadi inspirasi dalam mengembangkan EbyTech."

"..." Nine hanya terdiam, menunggu penjelasan Alchemist Lenhart lebih lanjut.

"Komik itu bercerita tentang dewa kematian yang memiliki sebuah pedang yang disebut Zanpakuto. Zanpakuto memiliki bentuk fisik yang berbeda dan seringkali memiliki kekuatan khusus yang unik untuk pemiliknya."

"Jadi apa hubunganya dengan EbyTech?"

"Anggap saja Zanpakuto itu sama seperti EbyTech. Ketika penggunanya sudah mencapai Level Advance, melakukan instalasi, EbyTech akan memiliki kekuatan khusus."

"Apakah kamu tau kekuatan overpower dari EbyTech?" Alchemist Lenhart mengakhiri penjelasannya dengan sebuah pertanyaan.

"..." Namun Nine hanya memilih diam, mendengarkan lanjutan dari penjelasan Alchemist Lenhart.

"Bankai, tingkatan tertinggi dari kekuatan Zanpakuto. Bankai adalah tahap di mana dewa kematian mampu membebaskan seluruh potensi kekuatan Zanpakuto mereka."

"EbyTech juga memiliki mekanisme serupa, disebut Ebythra, evolusi dari EbyTech dalam bentuk wujud baru dan hanya bisa diakses oleh mereka yang berhasil mencapai Level Advance."

"Namun ada pengecualian khusus untuk bisa mencapainya, yaitu ketika seseorang mendapatkan Title Grade Legendary. Beruntungnya kamu telah mendapatkannya. Barka, Aetherialist."

"Aku pikir, kamu sudah mengerti dengan penjelasan ini. Walau pada dasarnya bentuk Barka dari EbyTech adalah salah satu bentuk dari evolusi." Alchemist Lenhart mengakhiri penjelasannya, kemudian mulai melakukan proses instalasi EbyTech milik Nine melalui komputer yang desainnya terbuat dari kaca.

Alchemist Lenhart memasuki dunia kode-kode yang rumit, menghadapi tautan-tautan data, berserakan seperti lanskap yang tak terhingga. Komputer kaca menjadi perangkatnya berfungsi sebagai gerbang ke dalam dunia yang tak terbatas, kerumitan proses instalasi dalam segala keagungannya.

Dalam langkah-langkahnya yang rumit, Alchemist Lenhart harus berhadapan dengan algoritma-algoritma yang menggabungkan matematika abstrak dengan logika komputasi tingkat tinggi. Setiap keystroke yang dihasilkan oleh jari-jemarinya membuka lapisan-lapisan data semakin dalam, seperti menjelajahi labirin tak berujung.

EbyTech milik Nine, seolah menjadi medan uji bagi kecerdasan buatan yang sedang diprogram oleh Alchemist Lenhart. Setiap pergerakan, setiap perubahan kecil dalam struktur perangkat itu menuntun ke arah evolusi, terencana dengan sangat detail.

Proses instalasi ini tidak hanya memerlukan keahlian teknis yang luar biasa, tetapi juga intuitivitas yang mendalam. Alchemist Lenhart harus mampu membaca setiap kode dengan teliti, memahami implikasinya, dan mengambil keputusan dengan cepat dalam situasi yang terus berubah.

Meskipun kompleksitasnya melebihi batas akal, Alchemist Lenhart tetap tenang dan berfokus. Setiap detiknya dihabiskan untuk memastikan bahwa setiap partikel, setiap bit data, ditempatkan dengan tepat dalam rangkaian yang kompleks.

Dan akhirnya, setelah waktu yang terasa seperti abadi berlalu, proses instalasi mencapai titik akhirnya. Alchemist Lenhart melepaskan nafas panjang, merasa lega bahwa tugas yang begitu rumit itu akhirnya selesai dengan sukses.

"Akhirnya, selesai. Ebythra - Aetherialis."

ABYSS, NEW WORLD ORDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang