Di tempat yang hanya memperlihat siluet Pilar Luzafa, "Apakah harus berakhir seperti ini?"
"Ini masih belum menjawab rasa penasaran, aku ingin melihat bentuk Ebythra dari Aetherialis."
"Dia cukup kuat juga, sepertinya dia terlalu dimanja hingga Lenhart membuatkannya prisma dan partikel-partikel es tersebut."
"Sungguh sangat mengganggu."
"Aku belum menemukan letak spesial darinya (Nine) sehingga Lenhart mewariskan Title Aetherialis."
"Sepertinya aku harus sedikit menambah kekuatan pada boneka-bonekaku untuk melihat sosok aslinya."
"Tapi kalau dia mati?"
"Aku tinggal minta maaf saja sama Lenhart. he he."
"Aku memiliki alasan, kalau dia benar-benar tidak ingin pewarisnya mati, harusnya dia menghentikan pertarungan ini. hi hi."
Sesuatu yang tidak diketahui oleh Pilar Luzafa, bahwa prisma dan partikel-partikel tersebut bukan dibuat oleh Lenhart, tapi dibuat oleh Nine sendiri.
—
AREA PERTEMPURAN UJIAN SELEKSI
Energi ledakan menyelimuti sepuluh boneka itu. Seketika mereka kembali berevolusi. Tubuh mereka berubah menjadi bentuk yang baru, ditutupi oleh lava, membara dengan panas yang menyengat. Semua partikel es yang Nine ciptakan lenyap seperti debu yang dihempaskan oleh angin.
Ledakan energi begitu dahsyat, membuat tembok-tembok dinding colosseum retak dan gemetar. Getaran menyebar dengan kekuatan yang menakjubkan, menjalar di sepanjang struktur colosseum, menciptakan gelombang kejut yang terasa di setiap sudutnya.
"Luzafa, apa yang sebenarnya kamu inginkan? Jika dia (Nine) sampai mati, aku akan membunuhmu." Alchemist Lenhart terlihat semakin kesal karena pertarungan yang kian semakin memanas.
Di sisi lain, para selvian yang menyaksikan pertarungan ini semakin panik, "Apakah colosseum ini akan hancur?"
"Bisakah dia bertahan dalam situasi ini?"
"Sepertinya kita harus keluar, jika tidak, kita akan hancur bersama dengan colosseum ini."
"Aku pernah mendengar, kekuatan seorang Pilar mampu menghancurkan sebuah negara. Jika pertarungan ini tidak memiliki batas, tempat ini akan menjadi kuburan bagi kita."
"Sialan, apa yang sebenarnya telah kamu (Nine) lakukan sehingga membuat seorang pilar menjadi murka."
"Aku baru mendapatkan tiket Arcanium, harusnya aku tidak menyaksikan pertarungan ini dan langsung pergi."
Sedangkan di ruangan yang berbeda, tempat ujian seleksi, para selvian mulai menyadari ada yang tidak beres, seluruh colosseum berguncang karena energi yang begitu besar.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Sumbernya dari ruangan seleksi yang ada di sebelah."
"Bukankah ini hanya ujian biasa untuk mendapatkan tiket mengikut Arcanium?"
"Harusnya, tapi kenapa seluruh colosseum terguncang? Seperti adanya monster yang sedang mengamuk."
"Apakah tempat ini akan runtuh. Bukankah jika sudah seperti ini, harusnya sistem keamanan diaktifkan?"
Guncangannya semakin hebat, seluruh pertarungan seleksi Arcanium di beberapa tempat terpaksa dihentikan, memasuki mode darurat dan mengaktifkan barrier keamanan tertinggi.
Tidak ada satupun selvian yang ada di dalam colosseum, kecuali dipenuhi rasa penasaran tentang kebenaran yang sesungguhnya.
—
YOU ARE READING
ABYSS, NEW WORLD ORDER
Science FictionSetelah kehancuran perang dunia ketiga, Abyss lahir sebagai Negeri Para Genius, sebuah negara dan lembaga pendidikan, menjadi pusat bagi mereka yang ingin menguasai dunia melalui ilmu pengetahuan. Hanya terbaik yang bisa masuk dan menjadi Selvian. D...