CHAPTER 48 | FINAL ARCANIUM PART 10

109 12 0
                                    

PASYHA DAN NEOVA

Ledakan dari pertarungan Hach mengguncang Pulau Lizi, terasa hingga ke seluruh penjuru. Pasyha yang tengah bertarung melawan Neova teralihkan sejenak oleh ledakan itu. Ia tahu itu dari pengawalnya, Hach, tetapi tidak tahu bagaimana keadaannya.

Di langit, Pasyha melayang, terluka, dengan sayap ungu kusut dan luka di tubuhnya. Lingkaran cahaya mahkota diatas kepalanya bersinar redup, dan pedang aura ungu tergenggam di tangan kanannya. Di bawah, Foster yang terluka parah hanya bisa menyaksikan duel tersebut, bersandar tak berdaya pada dinding labirin.

Neova, dengan otot-otot membesar dan kulit keunguan, memanipulasi api biru di tangannya. Luka di tubuhnya membuatnya terlihat semakin garang. Neova melesat maju, Api biru di tangannya berubah menjadi bilah energi merah, menyerang cepat, memaksa Pasyha mundur.

Pasyha mengayunkan pedang aura ungu untuk menangkis bilah energi merah. Dentingan keras terdengar saat bilah bertemu dengan pedang, percikan energi menyebar di udara. Neova lalu menghantamkan pukulan kuat dengan tangan kirinya yang dipenuhi api biru, menyerang dengan cepat dan sulit dihindari. Saat Pasyha tidak bisa lagi menghindar, dia menciptakan perisai Atom di depannya. Perisai itu bergetar hebat di bawah tekanan serangan, dan retakan mulai muncul di permukaannya.

Neova sedikit mundur, menarik napas dalam dan dengan sekejap, dia menghantamkan kedua tangannya ke tanah. Api biru di tangannya menyebar, menciptakan pilar-pilar energi yang meledak dari bawah, menyerang ke arah Pasyha dengan cepat. Pasyha melompat ke samping, menghindari pilar-pilar yang meledak satu per satu, tetapi salah satu pilar berhasil menghantam sayapnya. Ia terguncang, tetapi dengan cepat memulihkan keseimbangannya di udara.

Pasyha menciptakan sembilan tombak dari Atom di sekelilingnya, melayang dan bersinar ungu terang. Tombak-tombak itu bergerak bersamaan, melesat dengan kecepatan tinggi ke arah Neova, berputar cepat dan membelah udara dengan suara mendesing. Neova mengelak dengan lompatan tinggi, lalu menghantamkan api biru yang membesar ke arah Pasyha. Serangan tersebut menghasilkan gelombang panas yang membuat udara di sekeliling bergetar.

Pasyha menggunakan pedang aura ungu untuk menangkis serangan api yang mendekat, memotongnya menjadi dua dan membuat api itu menyebar ke sisi-sisi. Setelah itu, ia memusatkan Partikel Atom untuk membentuk sayap bercahaya di punggungnya. Dengan sekali kepakan, dia melesat ke atas, menghindari serangan lanjutan dari Neova. Dari atas, dia memusatkan energi Atom di kedua tangannya, menciptakan bola energi ungu terang.

Pasyha menatap Neova dengan tajam, lalu tanpa banyak bicara, melemparkan bola energi ungu terang itu ke bawah, langsung mengarah ke Neova. Bola energi itu melesat dengan kecepatan tinggi, menggetarkan udara sekitarnya.

Neova mengangkat tangan, menciptakan dinding energi merah dari api birunya untuk menahan serangan. Energi ungu dan merah bertabrakan, menyebabkan ledakan besar yang menerangi langit malam dan mengirimkan gelombang kejut, membuat Foster di bawah hampir terlempar.

Setelah ledakan itu, Neova segera kembali membentuk bola api biru yang lebih besar di kedua tangannya dan melemparkannya ke arah Pasyha dengan kekuatan penuh. Bola api itu berputar, mengeluarkan suara gemuruh, semakin besar saat mendekati Pasyha.

Pasyha tahu serangan ini tidak bisa dihindari. Dia menciptakan perisai Atom di depan tubuhnya, dan ketika bola api menghantam perisai, ledakan dahsyat pun terjadi. Perisai tersebut bergetar hebat, menahan tekanan bola api, sebelum akhirnya mulai retak dan pecah sebagian. Gelombang panas menghantam tubuh Pasyha, membuatnya tersentak mundur.

Keduanya kembali berhadapan di udara, napas tersengal, tubuh penuh luka. Pasyha memegang pedangnya erat, matanya tajam, penuh dengan karisma seorang pemimpin. Dia melesat maju, menyerang Neova dengan tebasan pedang cepat dan tepat. Neova menghindar dengan susah payah, namun Pasyha terus menekan, serangan pedangnya bagaikan badai yang tak memberi jeda. Neova mencoba membalas dengan api biru, tetapi Pasyha memutar tubuh, menghindari semburan api, dan menebas lengan Neova.

ABYSS, NEW WORLD ORDERWhere stories live. Discover now