CHAPTER 35 | ARCANIUM PART 16

205 26 0
                                    

Pertarungan semakin sengit, walau melawan jumlah Selvian yang sangat banyak, Nine tidak terkalahkan.

Serangan demi serangan dilancarkan, besi-besi tajam, api yang sangat panas, sinar laser yang tidak ada habisnya, badai listrik, beserta serangan-serangan mematikan lainnya, semua serangan tersebut tidak satupun berhasil mengenai Nine.

Nine seperti angin, menghindari serangan dengan berpijak pada setiap panel yang diciptakan Henry, kemudian melancarkan serangan dengan tebasan pedangnya. Pedangnya sangat mengerikan, tidak bisa ditangkis, menembus semua objek di depannya, kemudian membelah setiap musuhnya menjadi dua.

Henry, semakin kagum akan segala hal yang dilihatnya. Nine seperti malaikat kematian, membunuh dan terus membunuh.

Mereka tidak menyerah, mencoba berbagai macam cara, serangan jarak jauh maupun serangan jarak dekat. Sebagian dari mereka fokus menghancurkan panel-panel yang Nine jadikan sebagai pijakan, dan sebagian lainnya menyerang untuk membinasakan.

Mereka mengumpulkan dan memfokuskan foton untuk menciptakan ledakan energi cahaya yang sangat panas dan destruktif, namun tetap saja Nine bisa menghindar dengan memanfaatkan panel yang terus menerus diciptakan Henry.

Justru hal tersebut membuat Nine memanfaatkan kesempatan untuk menyerang mereka, serangan yang tidak bisa mereka tangkis, bahkan dengan pertahanan yang paling kuat milik mereka, serangan Nine senantiasa menembus pertahanan dan membunuh mereka dengan pedang Void Piercer miliknya.

Ratusan Selvian yang tersisa semakin panik, karena semua serangan tidak membuahkan hasil.

"Apa yang harus kita lakukan?" Suara mereka gemetar, ketakutan.

"Setiap kita menghancurkan panel yang menjadi pijakannya, panel-panel baru kembali tercipta."

"Bunuh dia yang menciptakan panelnya." Akan tetapi, Henry terus menerus terlindungi karena panel Everlasting yang Nine tinggalkan untuknya, memblokir setiap serangan yang ditujukan kepadanya.

"Siapa dia sebenarnya?" Ketakutan mereka semakin besar, sedangkan pasukan semakin berkurang.

"Semua sistem pertahanan tidak berarti sama sekali."

"Pedang itu, tidak terhentikan. Sekuat apapun pertahanan yang dibuat, pedang itu akan menembusnya. Di hadapannya, kita tanpa pertahanan."

"Apa yang dia lakukan, sepantaran dengan kemampuan Selvian di Level Advance."

"Bagaimana bisa dia melakukannya?" Keputusasaan yang dirasakan Henry, kini berbalik kepada mereka.

"Dia menggunakan EbyTech Liberum."

"Tapi tetap saja, bagaimana bisa dia membuat hal gila seperti itu. Dan bukan itu saja, kita tidak bisa melukainya, kemampuan memanipulasi partikelnya melampaui kita."

"Lari? Jika begitu, bukankah kita harus lari?"

"Ketua juga sudah tiada, kita harus menyelamatkan diri."

"Setidaknya, kita harus menunggu sampai tersisa 5000 Selvian."

"Iya kita harus lari."

Pada akhirnya, mereka memutuskan melarikan diri. Setidaknya, jumlah mereka yang tersisa sekitaran 400 orang.

Melihat mereka melarikan diri, Nine tidak tinggal diam. Dia memanipulasi partikel, menciptakan ratusan jumlah peluru di sekitarnya. Peluru-peluru itu seukuran telunjuk, memanfaatkan kombinasi Uranium-235 untuk fisi, Tritium dan Deuterium untuk fusi, serta antimateri untuk annihilasi, dibungkus dengan lapisan neutronium dan dikatalisis oleh muon.

Ketika para selvian yang lari sudah cukup jauh, Nine kemudian melesatkan seluruh peluru-peluru tersebut. Reaksi berantai diciptakan, menghasilkan ledakan dengan kekuatan radius 500 meter, memancarkan gelombang kejut yang dahsyat, panas yang membakar, radiasi mematikan, menghancurkan perisai, dan membunuh semua selvian yang menjadi musuhnya.

ABYSS, NEW WORLD ORDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang