CHAPTER 29 | ARCANIUM PART 10

109 9 0
                                    

HARI TIBANYA ARCANIUM

240.200 selvian dengan cape (jubah) hitam berkumpul di hamparan tanah luas, berbaris rapi layaknya sebuah pasukan yang siap berperang. Momen ini mengingatkan, saat tibanya para selvian baru di Abyss.

Sebelum tibanya perwakilan Abyss dalam memberikan sambutan, beberapa selvian saling berbisik satu sama lain.

"Apakah kamu lihat panggung megah nan tinggi di hadapan kita, menurutmu siapa yang akan memberikan sambutan, mungkinkah Archon akan datang?"

"Apakah kamu bercanda, tidak mungkin seorang Archon akan menunjukkan dirinya, kau pikir ini peristiwa besar yang akan mengubah sejarah?"

"Tidak ada salahnya, bahkan aku berharap jika bukan Archon, yang akan datang seorang Emperor."

"Tetap saja tidak mungkin, karena kita hanya serangga bagi mereka. Setidaknya kita harus mencapai Level Advance agar bisa menarik perhatian seorang Emperor."

"Tapi apakah menurutmu kita bisa bertahan pada Arcanium kali ini?"

"Untuk itulah kita membangun koalisi (team), kita harus bekerja sama hingga mencapai posisi 5000 teratas."

"Yoo iii, karena jika harus bertahan sampai terakhir, seperti itu mustahil bagi kita."

"Ha ha ha, dasar npc."

Sembari menunggu tibanya sambutan, banyak pembicaraan yang terjadi, tidak terlepas dengan Nine bersama dengan Alchemist Lenhart yang berada di dalam barisan tersebut.

"Pulau Vilani, pulau yang dipenuhi oleh hutan lebat." Pulau Vilani, tempat Nine dan Alchemist Lenhart diutus. "Apakah menurutmu akan tetap menjadi hutan setelah berakhirnya Arcanium?" lanjut Alchemist Lenhart.

"Kemungkinan terbesarnya akan menjadi tanah yang gersang, tanpa kehidupan." Nine menjawab dengan datar.

"Jika ini terus berlanjut, cepat atau lambat, dunia akan menjadi tidak layak huni dan para rakyat jelata (non-selvian) akan musnah (genosida umat manusia). Bukankah begitu?"

"..." Nine hanya terdiam, tidak memberikan sebuah jawaban, apakah setuju dengan sistem yang diterapkan Abyss, atau menentang sistem itu.

Setelah penantian, salah seorang receptionator muncul di atas panggung dengan pakaian kewibawaan. Memberikan arahan kepada para selvian yang sebentar lagi akan diantar ke 5 pulau yang telah ditentukan.

"Arcanium, turnamen dengan sistem battle royal. Selvian yang bertahan sampai akhir adalah pemenangnya." Suaranya menggema di seluruh daratan, suaranya terdengar oleh mereka yang menyaksikan.

"Tidak ada aturan, segala cara diperbolehkan. Kalian boleh membangun sebuah koalisi atau seorang diri, gunakan strategi terbaik yang memungkinkan kalian menjadi pemenangnya."

"240.200 selvian akan mengikuti arcanium, dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 48 rb selvian. Setiap kelompok akan menempati pulau yang berbeda dari kelompok lainnya."

"Pulau Vilani (hutan lebat), Klausa (gurun pasir), Arta (daratan dipenuhi air), Waster (hutan kematian), dan Itan (daratan hijau). Sebelumnya, kami telah mengirim notifikasinya melalui EbyTech kalian, jadi kalian pastinya sudah mengetahui pulau mana yang akan menjadi tempat kalian."

"Abyss telah menyiapkan 100 kapal terbang, setiap kapal mampu menampung 2.500 selvian, jadi silahkah pergi ke kapal masing-masing sesuai notifikasi yang kalian terima."

"Terakhir, selamat berjuang dan semoga beruntung." Akhir dari pidato yang menggemparkan, membuat para selvian tidak sabar lagi untuk segera berangkat.

Sinar mentari memancar di langit yang luas, 10 kapal terbang mulai menunjukkan diri. Tanpa sayap, kapal-kapal itu menampilkan desain yang unik, kesan futuristik yang memukau.

ABYSS, NEW WORLD ORDERWhere stories live. Discover now