CHAPTER 42 | FINAL ARCANIUM PART 4

110 11 0
                                    

FINAL ARCANIUM TELAH TIBA

Setelah melakukan beberapa konfigurasi pada EbyTech untuk keamanan, sembilan Selvian berkumpul di bangunan besar dengan aula megah. Dinding kaca tinggi memantulkan cahaya kristal di langit-langit, dan pilar-pilar marmer menjulang kokoh. Di sudut aula, mesin teleportasi silinder berdiri, portal elips bersinar biru dan garis neon berdenyut, siap membawa mereka ke Pulau Lizi.

Liora

"Ini pertama kali aku melihatnya."

Aeron

"Apakah ada yang tau cara kerjanya?"

Pasyha

"Secara teori, objek diubah menjadi data kuantum yang bisa dikirim ke tempat lain. Namun bukan berarti bisa dikirim ke mana saja, harus ada teknologi yang membentuk kembali objek seperti semula."

Kaelus

"Berarti mirip kereta api, hanya bisa berjalan ke tempat stasiunnya."

Liora

"Hei Pasyha, kalau gagal, apakah kita akan mati? apakah tubuh kita akan tercerai berai?"

Pasyha

"Bisa saja, seperti sebuah kecelakaan yang umum terjadi pada alat teleportasi."

Liora

"Bukankah itu artinya sangat menakutkan, bagaimana kalau gagal. Tidak ada cara lain kah yang lebih aman?"

Tyler Foster

"Kalau kamu takut, tidak usah ikut. Sesederhana itu."

Liora

"Ciih. Apakah kamu tidak takut?"

Tyler Foster

"Tentu saja tidak. Hanya pecundang yang takut."

Alchemist Lenhart

"Tapi biasanya, pecundang itu mereka yang banyak omong."

Tyler Foster

"Apakah kamu menyindirku?"

Alchemist Lenhart

"Tentu saja tidak, Tuan Tyler." Memberikan ejekan.

Aeron

"Ha ha ha, kalian suka sekali berkelahi."

Pasyha

"Sudah waktunya kita berangkat."

"..." Semua terdiam, bersiap untuk melangkah pergi.

ARCANIUM PULAU LIZI - LABIRIN RAKSASA

CASTER

Pulau Lizi, monumen keputusasaan dan kekuatan, sebuah tanah yang dikelilingi oleh kabut abadi dan suara laut yang menderu keras di kejauhan. Setiap jengkal daratannya adalah labirin kolosal, menjulang tinggi, terbentuk dari batu hitam legam, berasal dari kedalaman bumi paling purba. Dinding-dindingnya tak tertembus, setinggi menara, menyerap cahaya bulan dan membuat siapapun di dalamnya seperti berjalan dalam kegelapan abadi.

Di tengah labirin yang tak berujung, terdapat sebuah arena, diciptakan untuk pertempuran di Final Arcanium. Lantainya terbuat dari marmer putih murni, halus dan begitu luas, siap menampung pertarungan dalam skala besar.

"Pertempuran Final Arcanium sebentar lagi akan dimulai, ini akan menjadi tontonan yang menarik," ucap Receptionator yang bertugas menjadi caster (komentator), penampilannya seperti badut, penuh semangat, berada di ruangan khusus, bersama salah seorang Selvian duduk di sampingnya.

ABYSS, NEW WORLD ORDERWhere stories live. Discover now