49
Jika Peony tak menutup mata, bola matanya mungkin sudah dipenuhi oleh butiran salju.
Entah berapa hari perjalanan, tapi ini sungguh cepat. Awalnya mereka masih di hutan dekat Ibu Kota, kan? Atau lebih jauh lagi. Hal yang pasti adalah saat ini mereka berada di Utara Kekaisaran Ephraim yang bersalju.
Tubuh Peony lemas karena tak makan cukup. Terakhir kali yang Peony konsumsi dua belas jam lalu adalah segenggam air hujan dan sepotong roti keras yang diberikan oleh Pangeran Gamaliel. Kata laki-laki itu, Peony harus diantarkan dengan cepat ke tujuan karena bosan menggendong Peony dan ingin menyelesaikan pekerjaannya sesegera mungkin.
Dari perkataan Pangeran Gamaliel yang tak dia jelaskan lebih lanjut meski Peony terus mencercanya dengan banyak pertanyaan, sepertinya laki-laki itu merupakan anak haram tersembunyi mendiang Kaisar Philemon, yang berarti adalah saudara seayah Kaisar Khezar. Dan sepertinya, Pangeran Gamaliel lebih tua beberapa tahun dari Kaisar Khezar.
Karena tak membaca sampai habis novel Aggressive, Peony jadi tak tahu apakah munculnya Pangeran Gamaliel berdampak besar pada jalan cerita originalnya. Namun, jika dipikirkan dengan begitu dalam dan serius, Pangeran Gamaliel adalah sebuah ancaman bagi Kaisar Khezar.
Peony terus merenung dengan mata terpejam. Hingga tak sadar Pangeran Gamaliel telah berhenti di beranda sebuah paviliun tua. Laki-laki itu melepakan kedua tangannya hingga Peony mendarat di lantai kayu paviliun yang keras.
"AWWWW!" seru Peony, membuka mata lebar-lebar dan menemukan Pangeran Gamaliel berdiri di hadapannya.
"Pekerjaanku telah selesai. Sampai bertemu lagi." Pangeran Gamaliel melompat ke pohon dekat paviliun.
Ingin rasanya Peony berteriak dan mengumpat, tetapi dia tak punya tenaga untuk melakukan itu sampai akhirnya Pangeran Gamaliel menghilang dari pandangan. Peony menjatuhkan diri ke lantai, menatap langit-langit teras paviliun dengan kedua tangan yang terlipat di atas perut.
Di mana dia?
"Lady Peony!"
Terdengar suara yang tidak asing. Kelopak mata Peony perlahan tertutup. Namun, dia sempat melihat wajah Joanna dan seorang wanita berumur awal empat puluh tahun yang tertunduk, menatap Peony dengan raut khawatir.
[]
"Lady baik-baik saja, Tuan Duke. Dia hanya tidur karena lelah." Nyonya Gracia, ibu dari salah satu pelayan pribadi Peony yang bernama Grania, berdiri tak jauh di samping tempat tidur Peony. Pelayan lain, Joanna, juga berada di sisi yang lain.
Ketika Peony menggerakkan kepala dengan kening berkerut samar juga kelopak mata yang perlahan-lahan terbuka, Illias segera menarik telapak tangannya yang sempat berada di kening adik perempuannya itu. Illias mencoba menyunggingkan senyum tipis saat mata mereka bertemu.
"Eh?" Itulah yang keluar pertama kali dari bibir Peony. "Kak Rama...?"
Illias mengernyit. "Kak Rama?"
Peony mengerjap-ngerjap, lalu menatap sekeliling. Dia membelalak ketika memandang salah satu pelayan pribadinya yang Illias tugaskan secara khusus untuk mengurus Peony di paviliun ini.
"JOANNA? Tapi, sebentar." Peony menoleh ke jendela yang terbuka. "Kenapa aku ada di sini? Dan sepertinya ini bukan mansion keluarga Herschel?"
Nyonya Gracia memberi isyarat kepada Joanna, lalu mereka sama-sama keluar dari kamar tersebut.
"Ini adalah paviliun tua yang awalnya tak terurus. Semenjak aku mendapatkan surat tanpa nama darimu, aku langsung menyiapkan rencana untuk membawamu ke sini. Joanna dan Nyonya Gracia akan mengurusmu secara khusus," kata Illias.
![](https://img.wattpad.com/cover/374280235-288-k273004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PEONY - Antagonist's Sex Slave
FantasyDalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka. Peony, yang...