FREEN POV"Freen aku ingin mengaku dosa padamu" ucapan itu mengalir dari bibir indah Primiily.
Sejujurnya jantungku berdegup kencang saat ini. Aku penasaran bagaimana ia bisa tahu tentang aku dan Becky dan apakah hanya sekedar tahu atau lebih daripada itu??
"Dosa apa Prim?" Aku mencoba mengatur nada suaraku agar terlihat tenang. Aku tidak ingin Prim nantinya akan merasa tidak nyaman lalu kembali bungkam.
Dia kembali diam untuk beberapa saat. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Apa dia melakukan kesalahan padaku? Sehingga respon kegelisahannya, tampak terlalu berlebihan di mata ku.
"Heeyy manis, tenanglah. Kau tampak aneh sekali Prim. Apa aku terlihat akan menerkam mu saat kamu mau bercerita padaku tentang apa yang kau tahu?, tidak apa-apa. Aku akan mengerti. Lagi pula mungkin saja kau mendengarkan gosip atau rumor di luar sana tentangku, ya kan? " aku mencoba mencairkan suasana dengan meracau n tersenyum padanya.
Namun guratan wajah itu tetap tidak menunjukkan tanda-tanda ketenangan.
Aku akan sabar menunggu. Lagi pula bukankah dia hanya akan bercerita tentang bagaimana dia bisa tahu bahwa aku dan Becky pernah menjalin hubungan?
"Perihal putusnya kau dan Becky. Akulah penyebabnya"
Deg!!
What??!!
"Apa maksudmu Prim? Saat itu kau bahkan tidak tahu kami ada hubungan" Aku tetap mati-matian berusaha untuk tidak tampak panik. Aku ingin Prim mengeluarkan semua yang ia tahu tanpa ada satu hal pun yang terlewati.
Prim menangis lagi tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Astaga! Bukan ini yang aku mau. Ini terlalu lama."Jangan takut sayang, aku janji tidak akan marah padamu" ucapku padanya. Dan aku harap aku bisa menepati kata-kataku ini setelah tahu semuanya.
"Freen. Kau ingat saat kau bersama Becky di ruang rias di kantor kita tiga tahun lalu?" Tanya Prim padaku.
Aku pun mengangguk mantap. Aku tidak pernah melupakan satu ingatanpun jika Becky ada di dalamnya.
"Saat itu aku kembali masuk ke dalam ruangan dengan alasan mengambil tas yang tertinggal. Padahal aku sengaja meninggalkan tas ku, agar aku bisa kembali ke dalam"
Aku tetap mendengarkannya tanpa menyela sama sekali.
"Aku menaruh handphone ku dengan video yang menyala untuk merekam kalian. Aku pikir yang akan aku dapatkan hanyalah obrolan random antara dua sahabat. Sungguh! Aku tidak pernah berpikir kalian akan melakukan hal itu disana"
Aku membulatkan mata ku.
Oh shitt!! jadi disaat aku melahap Becky....,, eemmm maksudku disaat aku melakukan hal ITUUU padanya di ruang rias itu, adegan kami terekam di HP primiily???
"Oh Prim. Apa maksudmu melakukannya?!!" Aku mulai kehilangan kesabaranku.
Primiily tampak memejamkan matanya sesaat akibat bentakanku padanya, lalu kembali melanjutkan cerita.
"Phi Non menawarkan investasi padaku jika aku berhasil merekam kalian berdua saat ada kesempatan. Aku pikir dia hanya sekedar iseng ingin memantau kekasihnya. Jadi aku tergiur melakukannya. Aku bahkan tidak membuka video itu setelah merekamnya. Aku baru membukanya di lobi hotel sambil menunggu phi Non datang untuk menepati janjinya bekerja sama dengan perusahaan daddy ku"
"Lalu?" Hanya kata itu yang bisa keluar dari mulutku. Aku tak bisa berkata-kata lagi.
"Aku tak sengaja menjatuhkan handphone ku disaat menontonnya karena aku sangat terkejut"

KAMU SEDANG MEMBACA
I am Here For You
Fiksi RemajaTidak apa-apa jika tidak sesuai keinginanku, tidak apa-apa jika kamu tidak menjadi milikku, sungguh. Yang terpenting bagiku adalah kamu bahagia. Senyummu, tawamu, bahagiamu adalah prioritasku. Warning 18+ 🔥 #GXG #freenbecky