55. Everyone has a tragedy (2)

18 2 0
                                    

Happy Reading.

🍂

Setelah mendengar perkataan Matteo, Fay dan teman-temannya segera bergegas ke rumahnya. Fay berusaha untuk tidak mempercayai perkataan Matteo, tapi hatinya mempercayainya.

Benarkah Fallerie bunuh diri? mengapa? padahal Fay baru saja merasakan kebebasan namun kenapa malah menjadi seperti ini.

Mereka pun tiba di depan rumah Fay, dan keramaian serta ada mobil polisi yang ada membuat Fay percaya bahwa ini benar-benar terjadi.

Gafriel segera memegang cewek itu, mendampingi Fay ketika Fay berjalan memasuki rumah. Hope dan Kaivan hanya berdiam diri di halaman rumah, tak berniat masuk.

Matteo pun mengikuti Fay dari belakang dan Drianna, Matteo memang langsung menelpon polisi sebelum memberitahu Fay.

Fay melangkah dengan tangan gemetar, dia belum pernah merasa setakut ini, ini bahkan lebih menakutkan daripada siksaan Fallerie terhadapnya.

"Keluarga ibu Fallerie?" tanya polisi yang berjaga begitu Fay ingin memasuki rumah. Fay mengangguk dengan lemah, wajahnya pucat dan tangan yang berkeringat dingin.

Gafriel merangkul bahu Fay sambil mengelusnya lembut, mencoba memberi ketenangan pada Fay walaupun Gafriel tahu ini tidak akan ampuh, karena ini terlalu sakit bagi Fay.

"Saya menyarankan untuk tidak masuk ke dalam, di dalam masih ada mayat alm ibu Fallerie. Anda ti-"

"Gue mau masuk." Fay memotong perkataan polisi itu dengan cepat.

Polisi terlihat ragu apalagi melihat kondisi mental gadis didepannya ini terlihat terganggu. Namun melihat Matteo yang mengangguk membuat polisi itu mempersilahkan Fay masuk.

"Hanya keluarga yang boleh masuk." Ucap polisi itu membuat Gafriel mengangguk dan menunggu di luar. Dia ingin masuk namun dia tidak ingin membuat keributan.

Matteo dan Fay pun masuk, ada beberapa anggota polisi di dalam serta forensik. Mereka terkejut melihat Fay berjalan mendekati kamar Fallerie.

"Fay, kamu jangan masuk aja. Papa gak mau kamu liatin hal-hal yang ti-"

"Diam." Potong Fay cepat.

Dengan tangan yang masih gemetar dia membuka pintu kamar Fallerie, dan terpampanglah fallerie yang sudah memucat dengan keadaan kepala tergantung.

Forensik belum selesai menyelidiki makanya mayat Fallerie masih belum di turunkan. Dan saat ini juga Fay merasakan tubuhnya mati rasa, jantungnya terasa berhenti berdetak.

Air matanya jatuh, untuk kali ini Fay menangis dengan cara yang menyedihkan. Fay berjalan ingin menghampiri mamanya namun kakinya terasa lemas sehingga membuatnya jatuh terduduk.

"MAMA!" Fay menangis dan berteriak, dia tidak bisa lagi menahan rasa sakit di hatinya. Dia memang membenci mamanya, namun tidak pernah terbayangkan Fallerie harus meninggal dengan cara ini.

"MAAF MAMA FAY MINTA MAAF!" Teriaknya sambil menunduk menangis. Tangisannya bahkan terdengar sampai diluar, tangisan Fay terdengar sangat menyakitkan.

Matteo segera memeluk Fay, menyembunyikan wajah Fay dipelukannya agar putrinya tidak melihat kondisi mengerikan Fallerie.

"Mama Fay gak minta bebas lagi! TAPI MAMA BANGUN SEKARANG, PLEASE MOM!"

The High Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang