chapter 14

27.4K 1.3K 14
                                    

"inget ya, nanti jangan lama-lama disana. Kita harus berangkat tengah malam. Ketemu di hotel langsung aja." ucap Flo.

Dino mengangguk begitu juga Mini. Hari ini adalah jadwal mereka berangkat untuk misi selanjutnya.

Mereka berempat masuk kedalam mobil masing-masing dan keluar dari rumah utama beriringan.

Sesampainya dipesta.

"bang gue udah cantik belum?"

"udah mbem, lo selalu cantik kok." Dino mencubit pipi adiknya gemas.

"ihh jangan dicubit ntar makeup gue rusak." omel Mini sambil melihat di kaca.

Dino terkekeh, dia keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Mini. Minipun keluar dan membetulkan dressnya yang sedikit kusut karena duduk tadi dan langsung menggamit lengan abangnya.

Lusi yang melihat kedatangannya kinipun melambaikan tangannya. Mini langsung menghampiri Lusi.

"buset cantik banget lu Min terlihat lebih dewasa." ucap Lusi berdecak kagum.

"lo juga cantik Lus." ucap Mini melihat sahabatnya dari ujung kaki keujung kepala yang hari ini tampak imut banget.  

Dengan Dress navynya dengan rambut yang digerai kesamping dan memakai jepit bunga berwarna biru metalik dan gelang tumpuk Biru hitam dan membawa cluth biru metalik. Serta wedges hitam. Make upnya pun tidak berlebihan hanya memakai eyeshadow peach dan lipgloss merahnya. Dia bergantian melihat Rio yang hanya mengenakan kemerja Navy panjang dengan celana jeans dan sneakers hitamnya terlihat casual.

"loe ganteng amat Din." puji Rio.

"iya nih nyamain adek gue biar ga ngejomplang entar." canda Dino.

"yaudah yuk masuk." ajak Mini yang ternyata sudah melangkah duluan bersama Lusi. Mereka berempatpun masuk diikuti tatapan terpesona baik kaum adam maupun kaum hawa. Merekapun berjalan menemui yang punya hajat.

"happy birthday ya ka." ucap Mini memeluk Ekka.

"thanks Minion gue." jawab Ekka.  

"happy birthday Ekkaku cayaang." ucap Lusi gantian memeluk Ekka.

"thanks bulus." ucap Ekka.

"sialan loe pada, mau nyaingin gue ya pada dandan abis-abisan gini. Gue ga jadi ratunya lagi dong sekarang." cibir Ekka. Keduanya terkekeh.

"Loe tetep ratunya kok ka, kita mah para princess aja." canda Lusi.

"iya gaun lo mewah, pasti mahal." puji Mini.

"hahaha bisa aja kalian, iya ni baju hasil rancangan gue sendiri. Bagus kan." kata Ekka membanggakan diri.

Yang kini memakai gaun panjang tanpa lengan berwarna silver berkerah V rendah yang belakangnya terbuka sebatas punggung yang dengan rambut cokelat gelombang alaminya yang digerai dan make up yang tidak menor, accecoris kalung dan gelang tumpuk silvernya serta highheels silver. Ekka memang wanita multitalent dan kreatif. Dia bisa menyanyi, dance, akting, desain baju dan arsitek. Itu semua dia pelajari secara otodidak. Di usianya yang sama seperti Mini dia sudah mempunyai beberapa restoran, cafe, toko roti , butik, EO, studio music, sanggar dance, dia juga mempunyai sebuah label ternama. Itu semua adalah hasil kerja kerasnya sendiri tanpa meminta chanel dari ayahnya yang seorang pengusaha batubara di kalimantan dan ibunya yang seorang artis terkenal. Mini sangat bangga pada sahabatnya yang satu itu. Namun karna kesibukannya dia tak melanjutkan sekolahnya di SMA. Dia memilih homesculing saja.

"waaaah hebat bener lo ka, kapan-kapan bikinin kita baju yaa." rayu Lusi yang dibalas cibiran oleh Ekka. Minipun tertawa melihatnya.

"duuh ileeh dikenalin napa pacar-pacarnya kenapa kok disembunyiin. Takut kecantol ama gue ya." Ledek Ekka.

MAFIA CANTIK (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang