EPILOG

29.6K 1K 18
                                    


"Mini, kita gak bisa di Indonesia lagi" ucap Dino.

"lalu gimana anak-anak" tanya Mini

"kalau kita di Indonesia, keberadaan mereka jadi bahaya. kita harus pindah ke puri. markas besar juga akan dipusatkan disana. anak-anak kita tinggal disini, tapi kita juga tempatkan agen disini untuk menjaga mereka"

"tapi"

"gak ada pilihan lain Min, anak-anak dalam bahaya. aku gak mau mereka terlibat" potong Doni.

"gimana dengan Princess? dia masih kelas 1 SMA, masak kita tinggalin gitu aja"

"ada kakak-kakaknya, lagian ini juga permintaan terakhir ayah kan, untuk gak bawa Princess ke dunia kita"

Mini menatap suaminya bimbang. ia meminta pendapat suaminya.

"ada Prince sayang. princess pasti baik-baik aja" ucap Fyco akhirnya.

"atau kita buat mereka tinggal disatu rumah. kan rumah Opa sangat besar" ucap Flo.

"gue setuju" jawab Stef.

Mini hanya menghela nafas, benar yang dikatakan kakak-kakaknya. mereka memang harus pindah untuk keselamatan anak-anaknya. buktinya beberapa hari lalu mereka mendapatkan teror di markas. mayat agen mereka tergeletak di depan markas, dan sampai saat ini mereka belum menemukan siapa pelakunya. semuanya juga takut bagaimana kalau yang menjadi sasaran selanjutnya adalah anak-anak mereka.

"baiklah, kita pindah ke puri. tapi gimana caranya bilang ke anak-anak" tanya Mini.

"kita kumpulin aja semuanya. kita kasih pengertian" jawab Flo. Mini hanya mengangguk pasrah.

***

"apa ! aku gak setuju ! kenapa kalian harus pindah !" protes Angel.

"mama cuma ingin kamu aman sayang"

"tapi nggak dengan cara kalian semua pindah ke Puri"

"princess. kita juga terpaksa nak" timpal Flo

"pokoknya aku gak setuju" tolak Angel berdiri dan pergi dari sana. mereka saling berpandangan.

"emang harus ya mom berangkat kesana?" tanya Beby. Flo hanya mengangguk.

"beby setuju?"

"kalaupun aku gak setuju. percuma juga kan aku protes kalau memang ujung-ujungnya kalian tetap pindah" jawab Beby lalu pergi.

"susah" gumam Mini

"mama pindah aja, biar adik-adik aku yang jaga. kan ada Ale juga Ali. nanti aku kasih pengertian ke princess" ucap Devon.

semuanya menatap Tiffany, Syakia, Ale dan ALi.

"aku terserah aja. lagian bentar lagi aku juga kuliah kan, tinggal berangkat aja" jawab Tiffany.

"aku nurut aja, yang penting uang jajan nggak telat" jawab Ale.

"aku juga sama" timpal Ali

"kia" ucap Mytha.

"yang penting keinginan kia jadi model direstuin kia oke-oke aja. lagian masih ada kakak-kakak semua. jadi gak masalah. toh kia juga udah besar"

"gimana mi?" tanya Dino. Mytha hanya menghela nafas.

"yasudah kamu boleh jadi model. tapi sekolahnya jangan dilupain"

"aaaa makasih mi" pekik Kia senang.

"emang yang paling susah dua anak itu" gumam Flo

"wajarlah kak, kan yang paling keras memang mereka berdua" jawab Dhea.

Mini hanya mengangguk setuju.

***

"jaga diri kamu baik-baik Prince. jaga adik-adik kamu juga" pesan Flo

"iya mom. pasti" ucap Devon. Mini mendongak dan melihat Beby dan Angel yang melihat mereka dari balkon. sedangkan yang lain mengantarkan kepergian orang tua mereka di bawah.

"princess masih marah kayaknya" gumam Mini

"nanti dia juga akan paham sendiri" jawab Fyco. Mini mengangguk

"jaga kesehatan princess" teriak Mini dari bawah. Angel hanya melengos dan melangkah masuk. disusul Beby. Mini hanya menghela nafas.

"yaudah kita berangkat dulu ya prince. inget pesan mama" ucap Mini sekali lagi.

"pasti ma" jawab Devon. Mini masuk kedalam mobil bersama Fyco dan yang lain. mobil melaju meninggalkan rumah megah itu.

"welcome kehidupan bebaaass" teriak Ale lega.

"welcome modeling" pekik Kia. Devon dan Tiffany hanya menggeleng kepala.

mereka masuk kedalam rumah Opa, rumah yang mulai sekarang harus mereka tinggali bersama

....

MAU TAU KISAH SELANJUTNYA, NANTIKAN MAFIA CANTIK 2 : THE ANGEL OF DEATH

AKAN SEGERA HADIR HANYA DI WATTPAD.


MAFIA CANTIK (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang