chapter 30

27.2K 1.4K 2
                                    

"heeey Kill" sapa seseorang membuat mereka menoleh.

"ohhhh Hunter, long time no see" ucap Opa berjabat tangan dengan orang yang di depannya,

namun entah kenapa jabat tangannya terasa sedikit berbeda, karena tatapan mereka yang seperti ingin membunuh satu sama lain.

"sudah dong Kakek, jangan salaman terus, tidak ingin memperkenalkanku dengan teman kakek" ucap seseorang dibelakang Hunter.

"oh iya, kakek sampai Lupa" ucap hunter melepas genggaman tangan Opa.

"Kill, perkenalkan dia Stefano, dia cucuku sekaligus ahli warisku" ucapnya bangga.
'gitu aja bangga, kutu buku gitu' batin Flo melihat tampilan stefano yang memakai kacamata. Stefano yang merasa diperhatikan Flopun membalas tatapan Flo dengan tersenyum. Flo langsung membuang muka.

"selamat malam, saya Stefano panggil saja stef atau fano, saya lulusan Oxford" ucap Stefano memperkenalkan Diri.

"oh hay stefano, saya Kill teman kakek kamu. Ini cucu-cucu saya. Cucu pertama saya Flower, the twins, dan Lily. Dan mereka berdua adalah tiger dan redrose"
"wow nama samaran semua Kill, kenapa tidak ditunjukkan nama Asli saja, apakah kamu takut mereka jadi incaran" ejek Hunter, Opa hanya tersenyum tapi Mini tidak. dia diam saja namun menandakan dia menahan emosi.

"tenang little princess, tenang. jangan emosi disini" bisik Ellen. Mini mengangguk. Mini berjalan maju

"hay, Om hunter. Saya Lily, oh maaf nama asli saya Mini. nama panjang saya Larissa Mini Putri Ayu Wijaya. Kalau om mau cari saya jadi gampang" ucap Mini dengan nada ramah tapi tajam.

"wooow gadis yang berani, tapi kamu terlalu gegabah nak, tanpa kamu memberitahu, saya juga sudah tau siapa kalian" ejek Hunter.

Melihat Mini geram tapi dia tidak menunjukkan di depan hunter. Dia berusaha meredam auranya dan berhasil. Tangan kirinya yang dia sembunyikan sudah mengepal erat menandakan dia sangat menahan emosinya.

"jangan begitu hunter" ucap Opa santai sambil menepuk Pundak Mini dan mengisyaratkan dia untuk mundur. Mini mengangguk dan mundur.

"jangan terus membuatnya emosi, dia yang paling sensitif diantara semua cucuku" ucap Opa.

"kuharap bukan dia pewaris utamamu Kill, apa jadinya organisasimu dipegang oleh remaja labil seperti dia. Terlihat sekali dia sangat manja, dan lemah" ejek Hunter.

"kita lihat saja nanti siapa yang dari keenam cucuku yang akan menjadi pewarisku."

"pastilah redrose, dia yang beberapa kali kau bawa ke pertemuan ini" ucap Hunter.

"kan aku bilang bahwa dia salah satu calon pewarisku, aku belum mengumumkan siapa pewarisku , jadi jangan terlalu cepat berspekulasi" ucap Opa sedikit geram dengan tingkah hunter yang terlalu menyepelekan Mini.

Mini yang mendengar percakapan tadi benar-benar geram. Hampir saja dia lepas kendali kalau tidak ditenangkan ke empat saudaranya,

"little angel tenang, kendalikan emosimu. Keluarkan auramu disaat yang tepat" ucap redrose.

"kita sudah berlatih untuk itu" lanjutnya. Mini hanya mengangguk,

Memang seminggu ini dia tidak masuk sekolah dikarenakan dia melatih auranya agar tidak lepas kontrol. Mini kini kembali tenang dan berbalik menatap nyalang Hunter dan stef. Terdengar suara seseorang di atas panggung.

"selamat malam semua, terimakasih sudah menghadiri pertemuan tahunan kita, agar persahabatan kita terjalin erat....."

'di dunia kelam ada persahabatan? Model kayak gimana tuh' batin Mini jengah mendengar MC berkoar-koar seakan ini pertemuan para pebisnis. Bukannya pertemuan para mafia. Yang memang jika di dalam ruangan ini mereka sangat ramah tapi Mini tau, pasti di dalam hati mereka pasti ingin saling membunuh.

MAFIA CANTIK (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang