MAFIA CANTIK (ON EDITING)

chapter 52

Ciiiiiiieee noviyantizulfa yang hari ini ulang tahin ciiieeee
Hahaha
Happy birthday ya nov.
Panjang umur sehat selalu rezeki lancar tambah disayang orang2 sekitar. Tambah yang baik2 pokoknya. Menjadi pribadi yang lebih baik dimata Allah dan dimata manusia
Kalo belum dapet jodo ya didekatkan jodohnya
Kalo udah dapet jodoh ya segera dipersatukan dengan jodohnya (merid)
Kalo udah merid ya cepet dapet momongan
Kalo udah punya momongan ya semoga menjadi keluarga yang bahagia haha
Dah tuh pilih salah satu doa tentang jodoh haha.
.
Katanya mintak kado lanjut part.
Hahaha oke saya kabulkan permintaannya.
Gak segan2 1 tapi 5 sekaligus.
Baik kan aku wkwkwk
*muji diri sendiri.
Oke lanjut
Ini kado pertama
→
→
→
Hmmmm kira2 dev siuman gak ya ?

Kasian ya dev.

Kira-kira gimana ya reaksi mini saat tau dev pingsan kemarin

Acaranya batal dong :(

Aukk akkhh cekidot aja lah yaa.

☆☆☆

"princess" igau Devan.

"Devan, Devan sayang. Bangun nak. Ini mama nak" terdengar suara Mama memanggil-manggil nama Devan.

Devan mengerjap-ngerjapkan matanya. Nampak seluruh ruangan itu serba putih 'dimana ini' batin devan. dia berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya ruangan. Dia melihat sosok mamanya samar berdiri disampingnya.

"mama" tanya Devan.

"iya Dev, ini mama. Mama ada disini" jawab mama menangis.

"mama kenapa menangis. Dev ada dimana?" tanya Devan memandang ruangan seperti rumah sakit.

"kamu dirumah sakit sayang"

"rumah sakit? emang Dev kenapa ma?" tanya Devan bingung.

"kamu kemarin kena serangan jantung sayang. Untung kamu cepat dibawa kerumah sakit" ucap mama menangis tersedu-sedu. Devan kaget mendengar cerita mama.

"ini jam berapa ma?" tanya Devan.

"jam 10.00 nak" "Devan harus kerumah Princess mah" ucap Devan.

"enggak. Kamu gak boleh kemana-mana. Kamu baru selamat dari maut. Sekarang malah mikirin Mini" cegah mama.

"maa pliss maa. Nanti princess nyariin Dev" mohon Devan.

"enggak sekali enggak tetep enggak. Kamu selalu saja mikirin hati Mini, mikirin perasaan Mini. tapi kamu gak pernah mikirin perasaan mama papah. Betapa kita khawatirnya kamu ninggalin kita. Kamu gak pernah mau nurutin mama. Mama ngelakuin ini juga buat kebaikan kamu, kesembuhan kamu. tapi apa, dalam keadaan sakit begini di pikiran kamu hanya membahagiakan Mini. tapi kamu gak pernah mikirin diri kamu sendiri" bentak Mama, mama langsung keluar kamar. Devan menatap kepergian mama.

"maafin dev ma, dev ga bermaksud kayak gitu" gumam Dev menangis.

"mama kenapa" tanya Papa melihat mama keluar dengan menangis. Mama berhambur kepelukan papa.

"mama kesal sama Dev, kenapa dipikirannya hanya Mini saja. Dia selalu mengkhawatirkan perasaan Mini, dia selalu mencemaskan keadaannya, tapi dia tidak pernah mencemaskan keadaannya sendiri, kondisinya sendiri. dia gak pernah mau tau gimana khawatirnya kita, gimana takutnya kita kehilangan dia. Mama selalu mengalah demi kebahagiaan dia, tapi kali ini dia kelewatan. Dia baru saja siuman tapi malah dia ingin pergi hanya karena dia takut Mini marah. Mama sudah gak bisa mengalah lagi paa" keluh mama terisak.

Papa mengelus punggung istrinya itu untuk memberi ketenangan. Devan yang mendengarnya di balik pintu hanya menangis. Dia menyesali perbuatannya yang telah membuat mama kecewa. dia kembali ke tempat tidur dengan langkah gontai. Devan meratapi nasibnya kini. Tak berapa lama papa pun masuk. Devan hanya menatap papanya sendu. Papa duduk di ranjang samping Devan