chapter 17

30.6K 1.5K 13
                                    

Setelah sampai. Mereka hendak membuka pintu namun ditahan oleh Tiger.

“tunggu.” cegahnya sambil mengeluarkan kacamata.

“ini penemuan kedua gue  multi sunglasses.” Redrose menatap Tiger heran.

“kalo pake kacamata ini, kita bisa liat apa yang ada dibalik dinding. Termasuk baja dan beton. Tapi belum bisa melihat dibalik titanium. Kalo pake kacamata ini serasa dunia dipenuhi orang-orang telanjang.” jelasnya sambil terkekeh. Redrose melotot melihat Tiger mengarahkan pandangannya ke tubuhnya.

“shit.” umpat Redrose menerjang Tiger. Namun seakan bisa membaca gerakan Redrose, Tiger langsung menghindar sebelum Redrose memukulnya.

“selain bisa menembus benda apa saja. Kacamata ini bisa juga bisa melihat pergerakan lawan. Apa yang akan lawan gunakan dan bagaimana cara antisipasinya.” ucap Tiger tersenyum bangga.

“sudah-sudah jangan berdebat. Kita harus segera menolong Violet.” sergah Lily.

“Nih.” ucap Tiger memberikan masing-masing 1 kacamata.

“buat kita?” tanya lily Tiger mengangguk.

“thanks.” ucap the twins. Redrose hanya mengangkat bahu lalu pergi mendahului.

“dasar tidak tau terimakasih.” sungut Tiger.

Memang kacamata yang Tiger kasih memudahkan mereka melawan musuh. Didalam hati Redrose mengakui kehebatan Tiger

kamu hebat kalau tidak banyak bicara’ gumamnya sambil tersenyum. Mereka berlima menuju lantai bawah. Mereka mencari keberadaan violet.

***

“dimana Violet, Flo?” tanya Tiger.

"Mereka Dibawah tanah di dekat super komputer. Mereka sedang bertarung. Cepat. Violet dan Jim sepertinya terluka. Perjalanan kalian aman. Karena sudah dilumpuhkan. Tim B sudah mengevakuasi agen yang disandra. Kalian harus mendapatkan data penting itu.” perintah Flo.

“baiklah.” ucap  Redrose. mereka menyusuri lorong demi lorong.

“kenapa banyak lorong sih. Seperti labirin saja.” gerutu Tiger.

“kamu adalah mesin pembunuh yang paling cerewet dan menyebalkan.” ucap Redrose dengan nada sinis.

“Flo sepertinya ini labirin. Kita tidak bisa menemukan keberadaan Violet jika kita tersesat.”

“aku akan memandumu.” Setelah beberapa lama mereka berjalan dan tiger yang memimpin melalui tabnya. Saat hendak berbelok, terdengar suara tembakan yang mengarah padanya, untung saja tiger sempat menghindar sehingga peluru itu tidak mengenai kepalanya dia lalu bersembunyi dibalik dinding.

“shitt !” umpatnya.

“hampir aja kena, bisa pecah ni kepalaku.” gerutunya saat melihat dinding yang hancur karena terkena peluru meleset itu.

Mereka langsung waspada dan berbalik menyerang. Terjadilah baku tembak antara mereka dan musuh. Sesaat terdengar suara

“klik.” yang menandakan peluru musuh habis.

Tak mau lama-lama mereka memutuskan untuk menyerang, agar tidak memberikan kesempatan musuh untuk mengisi amunisinya lagi. Namun dilorong tersebut tidak ada siapa-siapa

“sial.” umpat Redrose.

“kita harus berhati-hati.” ucapnya memperingatkan Lily dan The twins.

Baginya, Lily dan the Twins adalah mesin pembunuh baru, meski mereka sudah sering mendapatkan misi, tapi dia belum pernah bekerja sama. Apalagi status Lily dan The Twins adalah cucu dari Ketua Agung. Itu membuatnya memprioritaskan keselamatan mereka. Terutama Lily, yang akan ditunjuk menjadi penerus Kelompok Kill tersebut meski Lily belum mengetahuinya.

MAFIA CANTIK (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang