chapter 41

25.1K 1.2K 3
                                    

Sudah 3 hari Mini dirawat. Selama itulah Mini di temani oleh Devan. Devan telaten mengurusi Mini yang ketika sakit manjanya luar biasa.

"Pangeran" panggil Mini.

"iya princess" jawab Devan mengupas jeruk.

"aku bosen. Kapan boleh pulang" ucap Mini.

"belum tau. Nihh buka mulutnya" ucap Devan menyuapi Mini jeruk. Mini menerima suapan Devan

"pangeran" panggil Mini lagi. "iyaaa" jawab Devan sambil mengunyah jeruk

"boseeeen dikamar" rengek Mini. "terus kemana?" tanya Devan. "taman" ucap mini dengan pupy eyes.nya.

"abisin dulu jeruknya abis itu kita ke taman" ucap Devan menyuapi Mini lagi.

Mini mengangguk senang. Setelah jeruk habis, Devan membopong tubuh Mini mendudukkannya di kursi roda. Devan mendorong kursi roda Mini menuju taman. Sesampainya di taman mereka mencari tempat yang nyaman. Tidak banyak yang ada di taman itu. (namanya juga taman rumah sakit, pengen serame apa) Tiba-tiba Devan merasakan nyeri di dadanya. Dia melihat jam tangannya. 'shit. Aku lupa minum obat' batin devan menahan rasa sakit yang semakin lama semakin kambuh. Keringat dingin mulai bercucuran. Untung saat ini Mini tidak sedang melihatnya. Dia masih menikmati bunga-bunga yang ada disana.

"princess, aku ke toilet bentar" ucap Devan, tanpa menunggu persetujuan Mini dia langsung pergi dari tempat itu.

Mini memandang aneh gelagat Devan yang berjalan menjauh. Semakin lama rasa sakit itu semakin parah. Nafas Devan tersengal-sengal, dia berjalan tertatih-tatih, wajahnya sangat pucat membuat beberapa orang ingin membantu Devan,

"mas gapapa. Mukanya sakit gitu, saya panggilin suster ya" ucap Seorang wanita berusaha membantu Devan.

"tttti,tidak apa-apa mbk, s.s.saya baik-baik saja" tolak Devan halus,

pandangannya sedikit buram, 'lo kuat Dev. Lo kuat' batin Devan menyemangati dirinya sendiri. Namun berjalan beberapa langkah tiba-tiba Devan ambruk, membuat wanita yang tadi berusaha menolong terpekik.

"kyaaa, massss. Mass gapapa. Suuuuussteeeeeeer, sussteeer ada yang pingsaaaan, tolong susteeer" teriak wanita sambil terus mengguncang tubuh Devan. suster datang dengan membawa bangsal. Devan segera dilarikan ke UGD.
***

"Mana sih si pangeran, lama banget. Emang toiletnya di arab apa" gerutunya kesal, sudah 1 jam Mini menunggu Devan di taman. Mini ingin kembali tapi tidak tau jalannya,

"gue tunggu bentar lagi aja deh" ucapnya kesal.

"Mini?" panggil seseorang dibelakang Mini. Mini menengok dia terkejut melihat orang itu.

"F.fyco" pekik Mini.

"lo, ngapain disini" tanya Fyco.

"lo yang ngapain disini" jawab Mini.

"gue nganterin sodara gue chek up. Lo?" tanya Fyco. "kenapa kepala lo Min, lo abis kecelakaan" tanya Fyco sedikit panik.

"ga usah panik gitu, udah gak apa-apa" ucap Mini sedikit sewot. Fyco terdiam mendengar jawaban Mini yang ketus itu

"kamu disini sama siapa? Kok sendirian" tanya Fyco, dia celingukan.

"sama Devan, dia lg ke kamar mandi" jawab Mini datar. Fyco langsung berhenti dan menatap Mini, tapi Mini enggan menatapnya. 'kesempatan' batin Fyco

"gue temenin ya". "gak perlu, balik aja sana" ucap Mini sewot

"daripada lo sendirian. Ntar kayak kemaren" jawab Fyco langsung duduk di dekat Mini.

MAFIA CANTIK (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang