chapter 39

25K 1.2K 1
                                    

Pintu ruangan UGD terbuka. Tampak dokter dan suster keluar dari ruang UGD "dok, bagaimana keadaan pasien" tanya Bik Sum khawatir.

"anda saudaranya" tanya Dokter Hadi.

"bukan dok, saya pembantunya. Orang tuanya masih di Amerika tapi mereka sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Bagaimana keadaan Den Devan" tanya Bik Sum.

"alhamdulillah bu, pasien sudah melewati masa kritisnya pasien sudah bisa dipindah ke ruang rawat. Jika orang tuanya sudah datang tolong segera menemui saya" ucap Dokter.

"baik dok terima kasih" ucap Bik Sum bernafas lega.

Di Rumah Mini. Mini terlihat mondar mandir di ruang tamu, dia sudah berdandan cantik malam ini, tapi sudah 4 jam dia menunggu tapi Devan tidak datang-datang juga. Dia melihat Jam dinding, sudah jam 09.15.

"kenapa gak datang-datang juga sih, di telfon ga bisa, di sms ga dibales. Kemana sih dia, janjinya mau dateng. Sampek sekarang belum dateng-dateng. Udah dandan cantik-cantik juga" gerutu Mini.

"belum dateng mbem si devan" tanya Dino menghampiri adiknya

"kalo orangnya udah dateng mana mungkin gue sendirian gini" omel Mini.

"idihh gitu aja sewot" ucap Dino.

"biarin, udah sana-sana. Ga tau orang lagi sebel apa. Udah dua kali dia kayak gini, janji tapi gak ditepatin. Tadi udah ga dijemput sekarang janji mau kerumah gak dateng-dateng" gerutu Mini.

"emang tadi lo pulang sama siapa" tanya Dino duduk di sofa sambil meminum es jeruknya.

"Fyco" ucap Mini singkat ikut duduk di sofa, capek juga mondar mandir dari tadi.

Mendengar nama Fyco, Dino tersedak. "whaaaat. Kenapa lo dianter dia, kenapa lo gak telfon gue kalo enggak Doni coba" seru Dino

"emang lo gak liat hp lo apa. Gue udah telpon berkali-kali sms, WA juga tapi gak dibales-bales. Yaudah gue nebeng Fyco. daripada gue pulang naik angkot" omel Mini. Dino langsung diam.

"yaaaa, kan tadi gue lagi ama si Tessa, jadi gak tau lah" elak Dino. Mini hanya memutar bola matanya. Dia berkali-kali telfon Devan tapi tidak diangkat.

"yaelah mbem, udah lah. Kayaknya dia gak bakal dateng, udah jam setengah sepuluh, nohh liat. Mungkin dia lagi ada acara mungkin, atau terjadi sesuatu sama dia" jawab Dino santai. Mini membelalakkan matanya.

"kalo omong dipikir dulu napa, nyumpahin orang kenapa-kenapa. Bukannya bikin tenang malah bikin panik" sungut Mini berlalu ke kamarnya.

Dia jadi semakin khawatir 'bener juga kata bang Dino, jangan-jangan terjadi sesuatu sama Devan. duhh gue jadi gak tenang gini kan' batin Mini khawatir.
***

Setelah pesawat mendarat, Pak Surya beserta yang lain langsung menuju ke Rumah Sakit. Mama menelepon Bik Sum.
"....."
"hallo Bik Sum, gimana keadaan Dev"
"....."
"syukurlaah, ini kami sudah sampai langsung menuju kesana" Mama Vania menutup telfonnya.

"gimana ma keadaan Dev" tanya Pak Surya memangku Loly yang sedang tertidur.

"Dev sudah melewati masa kritis, dia sekarang udah dipindah ke ruang rawat 308 lantai 3" ucap Mama Vania. Semua yang mendengar itu bernafas lega.

"pak cepetan sedikit ya" ucap Mama Vania.

"baik nyonya" ucap Pak Londo, sopir Pribadi keluarga mereka. Sesampainya di Rumah Sakit Mama Vania langsung bergegas menuju ruang rawat Devan.

"pak Londo langsung pulang aja, tidak usah menunggu kami. Kopernya dibawa pulang sekalian" ucp Pak Surya sebelum masuk ke RS. Harapan Kasih.

"baik tuan" jawab Pak Londo lalu kembali ke Rumah. Pak Surya langsung menyusul istrinya yang lebih dulu masuk ke Rumah Sakit.

MAFIA CANTIK (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang