Mini sudah memakai pakaian bebas, dia berjalan menuju gerombolan itu. semua menoleh ke arah Mini. semua maju menghampiri Mini.
"gadis cantik, ngapain lo disini" goda ketua dari gerombolan anak-anak itu. Mini hanya diam.
"gue inget tin, dia kan yang ngehajar anak buah kita waktu itu" ucap seseorang disampingnya.
"masak sih, gadis kecil yang waktu itu" ucap Martin pada temannya tadi yaitu rehan. Martin menyeringai,
"oh jadi lo yang dulu ngehajar anak buah gue" ucap Martin maju. Mini hanya diam saja,
"mau apa lo kesini" ucap Martin dingin. Mini melemparkan surat tantangan itu ke wajah Martin, semua kaget.
"gue kesini jawab tantangan lo" ucap Mini sinis.
"woow sori, gue gak berkelahi sama cewe. Bisa turun image gue" ucap Martin sombong. Mini tersenyum sinis.
"bilang aja lo takut dikalahin ama cewe. Lo lo semua maju juga abis ditangan gue" ucap Mini mengejek,
"cari mati nih anak" geram Martin. Dia mengkode agar anak buahnya maju menyerang. Mereka mengitari Mini
"lo gak bakal bisa ngalahin kita, kita atlet taekondow" ucap Rehan mengejek. Mini malah menyeringai, membuat Martin tertegun 'gak ada rasa takut sama sekali diwajahnya' batin Martin heran.
"seraaaaang" teriak Rehan. Semua gerombolan anak itu menyerang Mini, semua dapat dihindari Mini namun mini lengah, dia mendapat tendangan dari belakang membuatnya tersungkur.
"segitu aja kemampuan lo" ejek Rehan.
Mini berdiri dan menampakkan wajah dinginnya. Wajah yang cantik itu berubah seperti wajah malaikat pencabut nyawa. Semua tiba-tiba bergidik ngeri, 'kenapa disini jadi mencekam gini ya' batin Rehan sedikit takut. Mini menyeringai.
"ayo kalian semua maju" Ejek Mini. semua maju menyerang Mini.
Mini dapat menghindari semua serangan bahkan dia menghadiahi masing-masing anak satu tendangan dan pukulan. Semua anak jatuh tersungkur, padahal hanya satu pukulan tapi rasanya seperti beribu-ribu pukulan yang mereka terima. Rehan memerintahkan anak buah lainnya untuk maju menyerang, namun hasilnya tetap sama mereka tumbang karena serangan Mini. bahkan mereka belum sempat menyerang balik. Rehan tampak geram, dia turun tangan sendiri menghadapi Mini. Mini hanya diam saja, Rehan langsung menyerang Mini dengan pukulan dan tendangan yang bertubi-tubi. Namun semuanya dapat dihindari Mini. Rehan Mundur mengatur nafas. Mini terlihat diam saja, dan nafasnya terlihat teratur, 'gila nih anak, nggak ngos-ngosan padahal dari tadi dia melawan anak-anak' batin Rehan.
"lo yang nyerang atau gue yang nyerang" tiba-tiba Mini bersuara.
Rehan menyerang lagi, Rehan memukul Mini, Mini mundur dan melakukan tendangan memutar. Rehan terpental jauh. Dia mengerang kesakitan 'sialan, sakit banget. Padahal gue udah sering kena tendangan seperti itu, tapi kenapa ini rasanya berlipat-lipat sakitnya' batin Rehan kesakitan. Melihat sahabatnya tersungkur Martin lalu menyerang Mini. 'seperti level pembunuh bayaran' batin Mini. martin terus menyerang Mini namun semua tak bisa mengenai Mini. Mini hanya menangkis dan menghindar. Mini mundur, dia melihat jam ditangannya. 'bentar lagi bel istirahat. Gue harus segera selesaiin' batinnya.
Mini langsung menatap Martin. Dia langsung menyerang Martin. Beberapa tendangan dapat ditangkis oleh Martin, namun tidak pukulan dari Mini yang langsung mengenai dada Martin. Membuatnya sesak 'kuat banget' batin Martin menahan sakit. Mini menyerang lagi, dia kini menaikkan levelnya agar dapat segera menyelesaikan pertarungan ini, benar saja beberapa pukulan dan tendangan sering bersarang ke tubuh Martin. Martin merasakan sakit disekujur tubuhnya, dia seakan bertarung dengan banteng. 'sial, kalo seperti ini terus gue bisa kalah' batinnya. Namun dia langsung menyeringai melihat sahabatnya berdiri. Dibelakang Mini. rehan tiba-tiba meneyrang Mini dari belakang, namun seperti mempunyai mata di bagian belakang kepalanya, Mini langsung menangkis tangan Rehan, dia memuntir tangan Rehan dan membantingnya. Rehan kesakitan karena tangannya dipluntir Mini, dia merasakan seperti tulangnya akan remuk. Mini melepaskan tangan rehan. Mini menendang perut Rehan membuatnya terseret beberapa meter ke belakang dan membuatnya tak sadarkan diri. Martin geram. Martin menyerang Mini dengan tendangan beruntun, kali ini Mini lebih siap. Dia bersalto kebelakang, lalu menyapu kaki martin membuatnya tersungkur. Mini lalu menginjak dada Martin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA CANTIK (ON EDITING)
AcciónGadis biasa yang terpaksa menjalani kehidupan gelap karena di darahnya teraliri oleh keturunan terkutuk .. Kehidupan percintaan seorang gadis keturunan mafia dengan banyak drama dan perkelahian yangmembuatnya menduduki status sebagai KETUA MAFIA