Disebuah pada bunga seorang gadis tengah tertidur pulas dikelilinggi bunga mawar putih yang berduri. Dengan gaun putih dan mahkuta bunga yang tersemat di kepalanya, Gadis itu tertidur layaknya putri tidur yang menunggu pangerannya datang untuk membangunkannya.
"kamu tidur terlalu lama sayang. Bangunlah" gumam seorang pria yang berdiri tak jauh dari tempat gadis itu.
Pria itu jalan mendekati gadis putri tidur itu. dia tak peduli duri dari mawar itu menggores kulitnya. Baginya itu hukuman karena telah meninggalkan dan membuat gadisnya seperti ini. "tak peduli sesakit apapun aku demi mendekatimu. Tapi aku tau, kamu lebih sakit dari pada aku. Sakit yang tak kan pernah sembuh, sakit yang tak terlihat oleh mata. Aku disini princess.aku datang untukmu. Bangunla" ucap pria itu mengusap lembut pipi gadis di depannya.
"bangunlah sayang. Maafkan aku, aku telah memberimu luka yang tak akan pernah sembuh. Tapi percayalah sayang, aku disini selalu menyayangimu. Aku mencintaimu. Tolong bahagialah. Demi aku" ucap pria itu lalu mengecup singkat bibir gadis itu. tak berapa lama mata gadis itu terbuka. Samar-samar dia melihat sosok seorang pria duduk disampingnya. "siapa kamu" tanya gadis itu
"aku devan, pangeranmu" ucap pria yang ternyata Devan. Devan tersenyum pada gadis di depannya itu.
"dimana aku?" tanya gadis itu. "kamu di alam bawah sadarmu. Sekarang bangunlah. Mereka sudah lama menunggumu. Dan maaf aku telah menyakitimu"ucap Devan.
"maksud kamu?" tanya gadis itu heran. Pria itu bukannya menjawab dia malah mencium kening gadis itu.entah kenapa gadis itu merasa tak asing, rasa hangat menjalar di lubuk hatinya.
"cepatlah ingat Mini, banyak kenangan indah kita yang terlupa. Tapi ingat lah satu hal. Aku selalu mencintaimu" ucap Devan lalu beranjak pergi dari tempat itu.
"kamuu ! mm Pangeraaaan... pangeraan" teriak Mini memanggil Devan. Devan berhenti dan berbalik.Devan tersenyum ke arah Mini, lalu kembali berbalik dan berjalan pergi
"Devaaaaan.. Devaaaaan.. pangeraaaaan.. devaaaaan" teriak Mini
***
"Devan.. devann. Devann" racau Selenia. Mark yang tertidur di sampingnya. Terbangun. "Seleniaa? Selaniaa" panggil Mark saat melihat Selenia meracau dalam tidurnya.
"Devaaann.. Devaann" kata-kata Selenia membuat Mark terkejut.
"jangan-jangan" gumam Mark.
"Miniii, heyyy Minii. Miniii bangunnn" seru Mark menepuk pelan pipi Mini. Ellen ikut terbangun karena seruan Mark. Ellen mendekati Mark
"ada apa Mark" tanya Ellen. "Mini ngigau. Dia manggil-manggil Devan" ucap Mark, Ellen sama terkejutnya dengan Mark
"apakah mungkin ingatannya kembali?" tanya Mark.
"kita belum tau sampai Mini bangun dari tidurnya" jawab Ellen. Kini Selenia sudah kembali tenang, Mark hanya menghela nafas lelah.
"sampai kapan kamu tidur seperti ini Liebe?" tanya Mark dia mengecup kening Mini.
"sudahlah Mark, lebih baik kembali tidur. Ini masih tengah malam" ucap Ellen. Mark hanya mengangguk
"apakah kita gantian jaga? Badanmu pasti sakit semua tidur posisi duduk kaya gitu" tanya Ellen.
"aku gapapa. Kamu tidur lagi saja" jawab Mark. Ellen hanya mengangguk dan kembali berjalan ke Sofa.
Mark kembali memposisikan tubuhnya untuk tidur agar nyaman.
Tak berapa lama Mark sudah kembali masuk ke alam mimpi. Begitu juga Ellen.
Namun tidak dengan Selenia. Dia membuka matanya dan mencoba untuk duduk. Namun dia sedikit harus berusaha, karena badannya lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA CANTIK (ON EDITING)
حركة (أكشن)Gadis biasa yang terpaksa menjalani kehidupan gelap karena di darahnya teraliri oleh keturunan terkutuk .. Kehidupan percintaan seorang gadis keturunan mafia dengan banyak drama dan perkelahian yangmembuatnya menduduki status sebagai KETUA MAFIA