chapter 42

25.4K 1.1K 7
                                    

Keesokan harinya. "Hari ini mbk sudah boleh pulang, tapi jangan melakukan banyak aktifitas dulu ya mbk, harus banyak istirahat" ucap Suster membuat Mini senang.

"iya sus makasih" ucap Mini kesenangan Devan membantu Mini membereskan barangnya.

"ayah ke apotek dulu ya nak, nebus obat kamu" ucap Ayah. Mini mengangguk.

"ketemu dimobil aja ayah" ucap Mini. ayah segera keluar dari kamar itu.

"inget jangan banyak aktifitas dulu. Jaga kondisi" ucap Devan Mini mengangguk.

"siap jendral ucap Mini tegas. Devan hanya terkekeh, dia mengusap lembut kepala bidadarinya itu. 'waktuku sudah tidak banyak lagi princess' batinnya sedih
(ON)
"om richard, Dev ingin bertanya sesuatu sama Om, tapi jangan bilang papa mama" ucap Dev saat mengajak Om bertemu di sebuah cafe untuk makan siang.

"om, sepertinya penyakit Dev semakin parah" ucap Dev mengaduk-aduk makananya dengan malas, dia tidak nafsu makan. Om Richard menghentikan makannya dan menatap keponakannya itu

"maksud kamu apa Dev, apakah kamu sering kambuh" tanya Om Richard. Dev mengangguk

"iya Om, sekarang jadi sering sekali kambuh padahal belum waktunya Minum obat, dan sakitnya tambah parah om. Bahkan setelah minum obatpun rasa sakit itu tidak berkurang, terkadang aku sampai pingsan. Sudah beberapa kali aku sering pingsan karena tidak kuat dengan rasa sakitnya. Apalagi sekarang Dev harus cuci darah. Aku sudah lelah om. Dev sudah lelah untuk bertahan Dev capek minum obat terus. Bukannya sembuh tapi malah tambah parah.Rasanya aku lebih baik meninggal daripada harus sakit seperti ini." ucap Dev lemah, matanya menerawang ke arah luar jendela. Om Richard menatap nanar keponakannya sekaligus pasiennya itu. baru kali ini Dev merasa terpuruk seperti ini.

"Dev, kamu jangan bilang begitu. Kamu ga boleh nyerah, mana Dev yang Om kenal yang selalu bersemangat untuk bertahan. Kamu lupa kata-katamu saat Om memvonis umur kamu tidak lebih dari 10 thn, kamu akan terus berjuang melawan penyakit kamu demi princess kecil kamu, dan buktinya sekarang kamu bahkan bisa bertahan. Besarkanlah tekad kamu, ubah meanset kamu, bahwa kamu bisa sembuh. Kalo kamu selalu berfikir positif, maka tubuh kamu juga akan bersemangat untuk terus bertahan. Ingat bertahanlah untuk om, tidak tidak bertahanlah untuk orang tua kamu. Berjuanglah untuk Princess kamu" nasihat Om.

Buliran bening lolos dari pertahanan Dev, Dev menangis. Dia menangis dalam diam membayangkan bagaimana rasanya kehilangan orang-orang yang dia cintai.

"Dev gak sanggup om. Dev gak sanggup melihat Mama,Papa sedih karena kehilangan Dev. Dev gak mau princess jadi terpuruk lagi" ucap Dev.

"percayalah, tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi umatnya. Banyaklah berdoa Dev. Selama kamu masi bisa bernafas, bahagiakanlah orang-orang di sekitarmu" ucap Om Richard memegang tangan Dev memberinya semangat. Dev hanya tersenyum"
(OFF)

Tanpa sadar Devan menitikkan air mata. "pangeran kamu nangis" ucap Mini melihat Devan yang daritadi diam dan tanpa sadar menitikkan airmatanya.

Devan terperangah. Dia menggeleng dan menghapus air matanya. "ada apa" ucap Mini memegang pipi Devan.

"i'm fine princess" ucap Devan lalu memeluk Mini. "aku gak mau kehilangan kamu princess" ucap Devan. membuat Mini semakin bingung. Mini membalas pelukan devan.

"aku juga pangeran. Jangan pernah tinggalin aku lagi" ucap Mini sedih.

"yaudah, yuk kita ke bawah" ucap Devan.

Mini mengangguk, dia berjalan dibantu dengan devan sesampainya di bawah ayah ternyata sudah menyiapkan mobil. Sesampainya di rumah Devan dan Mini langsung masuk ke dalam. Devan mengantar Mini ke kamarnya.

MAFIA CANTIK (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang