BAB 2

6.4K 225 4
                                    

"Nenda...sini, lihat apa yang El pegang" jerit Daniel dari pekarangan samping bungalo itu. Anak laki – laki lucu berumur sekitar 2 tahun ini sangat suka menghabiskan waktu bermain di taman samping bungalo. Bungalo mewah dua tingkat bergaya medeterania ini kelihatan sangat nyaman sekali bagi siapapun yang berada didalamnya. Sekeliling rumah ditanami berbagai macam jenis bunga hias, sebelah kiri rumah seperti taman rose yang terdiri dari berbagai ragam dan warna dari bunga mawar yang membuat aroma harum mawar tersebar dalam ruangan. Di tengah taman terdapat ayunan dan kolam untuk ikan hias yang dilengkapi dengan pancuran yang selalu mengalir dari mulut replika ikan hiu.

Aminah yang sedang mengamati tayangan berita di televisi menoleh melihat cucu kesayangannya itu sambil tersenyum. Semenjak El ada dirumah ini, itulah aktivitas rutin Aminah menjaga dan menemani Daniel bermain. Sebelumnya Daniel tinggal dengan kedua orangtuanya dan baru 2 bulan ini tinggal di tinggal di bungalo ini. Anak ini sangat aktif sekali, terkadang Aminah sampai tidak sanggup mengikuti kemauan cucunya itu. Walaupun ada sewa baby sitter untuk Daniel, akan tetapi apabila Aminah tidak ada kegiatan dalam perkumpulannya ataupun arisan, Aminah lebih suka dia sendiri yang menjaga Daniel, bibi Siti yang adalah penjaganya hanya membantu seadanya saja keperluan Daniel.

"El....apa yang El pegang itu?" tanya Aminah sambil melihat Daniel dari depan pintu. Dilihatnya Daniel berlari kecil kearahnya dengan wajah yang ceria. "Nenda...lihat El dapat ini, antik (cantik) kan Nenda" katanya sambil mengangkat tangan kanan menunjukkan apa yang dibawanya dengan wajah yang menggemaskan.

"Ini namanya kupu – kupu sayang, pintar cucu nenda ini bisa dapat kupu – kupu cantik". Daniel makin tersenyum lebar memamerkan deretan gigi yang tersusun rapi. Aminah jongkok mensejajarkan dengan badan Daniel, dikecup dan diusap lembut rambut Daniel yang halus. "Okey....jom waktunya cucu nenda yang comel ni mandi, besok kita lanjut main. Sekarang kita mandi, siap – siap jemput Daddy pulang sebentar lagi". Daniel mengikuti langkah nendanya, dia sudah terbisa dengan bahasa Aminah yang kadang bercampur dengan bahasa melayu itu, maklum Aminah merupakan orang Malaysia yang dijadikan isteri oleh Pramudya Bagaskara pendiri dan pemilik group Century Holding yang merupakan pebisnis terkenal di tanah air dalam bidang pertambangan dan perkapalan . Mereka bertemu waktu mereka sama – sama menghadiri suatu seminar di Malaysia, akan tetapi setelah menikah Aminah memilih menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.

*******

Dengan penuh rayuan Aminah akhirnya berhasil membawa Daniel keluar dari kamar mandi, memang kebiasaan cucunya itu kalau sudah di kamar mandi tidak mau keluar walau badannya sudah berkerut kedinginan karena asyik bermain dengan air. Dipakaikannya Daniel kaos warna kuning bergmbar snoopy yang merupakan kartun kesukaannya dan celana jeans pendek selutut. Diciumnya pipi tembem Daniel itu "nah...kalau sudah wangi dan tampan seperti ini baru namanya cucu nenda" tersenyum kegirangan Daniel ketika dipuji oleh nendanya, dipeluk dan dicium bertubi – tubi pipi dan hidung Aminah. Melihat kegembiraan Daniel seperti ini yang kadang masih membuat perasaan Aminah sayu dan iba jika teringat peristiwa yang sudah dialami oleh cucunya itu.

"Nah sekarang mari kita turun, yuuukk...kita tunggu Daddy pulang. Pasti Daddy senang kalau lihat El sudah wangi ini" kata Aminah sambil menarik tangan Daniel. Tapi Daniel tidak bergerak "endong...." kata Daniel sambil memasang muka simpatinya yang lucu.

"Aduuuh El....nenda sudah gak bisa gendong turun tangga...badan El kan dah besar, kita jalan aja ya...sini nenda tuntun. Nanti kalau Daddy sudah pulang baru bisa minta gendong sama Daddy sepuasnya" dengan langkah berat Daniel mengikuti perkataan nendanya itu turun ke ruang tamu menunggu daddy nya pulang sambil melihat film kartun kesukaannya. "Bi Siti...tolong ya jaga Daniel, saya mau mandi dulu" kata Aminah memanggil penjaga Daniel. "Baik nyonya" segera Siti berlari menuju ruang tamu begitu mendengar Aminah memanggil namanya.

SETULUS KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang