BAB 30

4.7K 202 5
                                    

Teeeettt.....teeeettt...

Anastasya terbangun mendengar bunyi alarm, direntangkannya tubuhnya untuk menghilangkan kaku – kau dibadang. Dimatikannya alarm, diliriknya kasur sebelah. Seketika teringat kalau tadi malam pintu kamar dikunci dan Mikhael masih ada diluar.

"Ya Allah...maafkan hambaMu ini, isteri macam apa aku ini sampai membiarkan suami tidur diluar" terasa sayu hatinya merasa berdosa telah mengabaikan suami, lebih mengutamakan amarah menguasai hati. Tapi kalau teringat adegan di mall kemarin, rasanya masih pengen jambak – jambak aja itu perempuan. Isteri mana coba yang membiarkan suaminya dipeluk – peluk dimuka umum lagi. Huufff....dengan langkah berat Anastaya berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini mama dan papa masih belum pulang, selama seminggu ini memang mereka berdua pergi ke Malaysia untuk menengok oma dan keluarga dari pihak mama disana. Sambil melihat – lihat perkembangan perusahaan papa yang ada disana, yang semula diurus oleh Mikhael.

Selesai mandi, Anastasya memakai kaos tanpa lengan warna hitam dan hotpant. Toh tidak ada papa ini dirumah, pikir Anastasya. Dibukanya pintu untuk turun ke bawah melihat Mak Temah menyediakan sarapan dan sekaligus membuatkan teh hangat untuk Mikhael.

Ceklek...

Dibukanya pintu kamar dan langsung terlihat Mikhael masih tidur di sofa depan tv ruang santai lantai atas. Merasa kasihan melihat posisi tidurnya yang kelihatan pasti sangat tidak nyaman dan tidak berselimut. Perasaan bersalah masih menyelimuti hati Anastasya.

"By...hubby..." digerakkannya bahu Mikhael untuk membangunkannya, yang ternyata hanya dijawab dengan lenguhan. Mungkin masih ngantuk, tapi dia harus membangukannnya karena ini hari Senin dan Mikhael biasanya sibuk. Dicobanya lagi membangunkan Mikhael yang akhirnya Mikhael membuka matanya perlahan.

"Eh sayang...jam berapa ini?" tanya Mikhael sambil mengucek matanya.

"Kenapa tadi malam tidak tidur sama Daniel aja" pertanyaan Mikhael dijawab dengan persoalan.

"Mmmm...gak apa – apa, menunggu siapa tahu dibukakan pintu" jawab Mikhael sambil duduk dan menggeliatkan badannya. Memang badannya rasanya remuk semua.

"Hubby...ampunkan Tasya ya untuk yang tadi malam" diciumnya tangan kanan Mikhael. Dan dirasakannya ada sesuatu yang menetes di punggung tangan Mikhael. Diraihnya dagu Anastasya dan terlihat kalau mata Anastasya basah.

"Hey...ada apa ini pagi – pagi nangis, mimpi buruk ya" tanya Mikhael.

Dipukulnya tangan Mikhael gemes karena tidak peka dengan permintaan maaf Anastasya.

"Hubby nih....orang beneran minta maaf juga" Anastasya tidak tahu kenapa suara terkesan manja dan menjijikkan itu keluar dari mulutnya. Sedangkan Mikhael merasa senang melihat isterinya merengut, makin menarik.

"Iya..iya...sini" Mikhael menarik Anastasya dan memeluknya lembut "ada apa sih wife, ada masalah???" Anastasya menggelengkan kepalanya, kalau Anastasya menceritakan kejadian kemarin dipikirnya nanti dia cemburu....makin kegeeran suaminya nanti.

"Terus...lagi PMS" tanya Mikhael kembali yang langsung membuat Anastasya mukanya memerah karena membicarakan hal yang sentisif menurut dia.

"Tahu aaahh...hubby nih..." geram Anastasya menutupi rasa malu dan melangkah turun tanggal "Lain kali kalau pintu kamar dikunci, tidur sama Daniel" kata Anastasya yang langsung di sambar tangannya oleh Mikhael sehingga Anastasya menghentikan langkahnya.

"Wife...emang berencana mau melakukan lagi ya? Janganlah Yang...sakit tidur di sofa" Mikhael mengerucutkan wajahnya protes.

"Tahu deh nanti – nanti....kalau hubby nakal bakalan wife kunci lagi itu pintu" jawab Anastasya dan langsung berlari menuju tangga.

SETULUS KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang