Bab 29

8.4K 266 7
                                    

Sepanjang perjalanan pulang suasana di dalam mobil Lexus terasa hening, tidak ada yang memulai pembicaraan. Hati Anastasya masih memikirkan kejadian yang dilihatnya tadi, tidak tahu mengapa di dalam hatinya masih merasa sakit. Itu yang membuat dia menutup rapat – rapat mulutnya, malas berbicara sama Mikhael. Daniel dari masuk mobil tadi memang tidur terus dalam pangkuannya karena kecapekan. Sedangkan Mikhael sendiri perhatiannya lurus kedepan melihat jalan raya yang macet sambil sesekali jemari tangannya diketuk – ketukkan di stereng kereta untuk menghilangkan kesunyian.

Sebenarnya Mikhael dari tadi berfikir kenapa isterinya sejak keluar dari mall tadi kelihatan jadi pendiam. Mungkin kecapekan mengurusi Daniel sepanjang hari ini.

"Wife...mending Daniel taruh di car seat aja deh" kata Mikhael sambil melirik kearah Anastasya, dalam kemacetan seperti ini akan terasa capek kalau harus memangku Daniel yang sedang tertidur sepanjang jalan.

"Gak usah aja, udah enak kayak gini, kasihan nanti terbangun" jawab Anastasya sambil mengelap kening Daniel tanpa melihat ke arah Mikhael. Mikhael memandang serius kearah Anastasya mencoba melihat wajah Anastasya.

"Ada apa?" tanya Mikhael.

"Haaahhh" Anastasya tersentak dan memandang Mikhael dengan wajah blur nya.

"Ada apa wife, aneh deh dari tadi diam aja. Ada masalah?" tanya Mikhael mencoba membuka pembicaraan.

"Gak ada apa – apa" jawab Anastasya acuh tak acuh, sambil mengerucutkan bibirnya sedikit.

"Okey...kalau..." suara Mikhael terputus saat terdengar bunyi iphone Mikhael yang diletakkan di dashboard depan. Anastasya melirik ke arah layah yang tertulis nama Rachel.

Diambilnya iphone oleh Mikhael, setelah melihat siap yang tertera di layah kemudian panggilan itu di rijeck. Dikembalikannya iphone ke tempat semula. tapi tidak lama kemudian terdengar berbunyi lagi. Anastasya hanya memperhatikan tingkah Mikhael di sampingnya. Dilihatnya Mikhael mematikan iphonenya dan diletakkan kembali ke dashboard.

"Kenapa tidak diangkat" Anastasya menjelingkan matanya.

"Mmm....tak apa – apa. Gak penting" jawab Mikhael santai.

"Dari siapa emangnya?" tanya Anastasya pura – pura tidak tahu.

"Ohhh...tidak dari siapa – siapa" kembali Mikhael santai menjawab sambil kembali menjalankan mobil karena mobil di depannya sudah mulai jalan.

"Kenapa? Takut dari wanita simpanan?" sebenanya Mikhael berkata seperti itu hanya untuk menggoda isterinya, mau menduga sejauh mana rasa penasaran isterinya.

"Apa???" jawab Anastasya kaget.

"Naaaahh....wife cemburu ya?" Mikhael mengerdipkan mata sebelah ke arah Mikhael, senang melihat wajah Anastasya yang sudah kelihatan agak memerah.

"Eleeehh...ngapain cemburu, tak ada ceritanya" jawab Anastasya dengan menekan rasa gugup. Benarkah dia cemburu??

Mikhael menoel pipi Anastasya yang membuat Anastasya malu sekaligus jengkel, karena bayangan kejadian di mall tadi masih belum hilang.

"Iiiih....apaan sih by...." tangan Mikhel ditepisnya kasar dan memalingkan wajahnya ke arah kaca jendela samping.

Mikhael senyum – senyum sambil melajukan mobilnya yang sudah keluar dari kemacetan. Tidak lama kemudian mereka sudah sampai halaman rumah Mikhael.

Anastasya cepat – cepat keluar begitu mesin mobil dimatikan sambil menggendong Daniel. Mikhael langsung mengejar Anastasya yang melangkah dengan cepat. Dia tidak tahu kenapa tingkahnya Anastasya aneh malam ini, apa gara – gara candaan dia di mobil tadi? Entahlah Mikhael jadi bingung sendiri.

SETULUS KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang