BAB 31

8.7K 313 6
                                    

Hello semua...lumayan lama ya gak update, gak tahu kenapa beberapa minggu ini lebih asyik dan nikmat jadi pembaca kalau ada waktu senggang....padahal ide sebenarnya banyak di kepala.

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian di sini ya, walau cuma bilang "lanjut" itu sedikit banyak sudah menambah semangat untuk nulis.

Oh ya...ada kemungkinan mulai part selanjutnya beberapa part akan saya PRIVATE ya, harap maklum readers semua hehe (dianggap untuk narik follower gpp dech, kan kalian bisa unfollow setelah selesai baca!!!)

Dan PRIVATE ini juga berlaku untuk ceritaku yang satu lagi TAKDIR CINTA KITA (FIRAS - MAURA), karena di bab 11 dan selanjutnya kemungkinan akan selalu ada sisipan rohaninya. Sehingga kalau saya private, ketika  ada reader yang komplain ataupun kasih masukan lebih enak bagi saya. karena saya orang yang sangat terbuka dalam menerima kritik dan saran. Maklum pengetahuan rohani saya masih sangat dangkal sih heheh

Okey dech...tidak perlu panjang dan lebar. selamat membaca semua....

============================================================================


"Nurul....kamu ini gimana sih, kan sudah saya bilang dari tadi tolong cek ulang kelengkapan rekam medis pasien kamar A322. Kamu ini gimana sih, masak hal sepele seperti itu aja harus diulang – ulang" Anastasya dari mulai masuk kerja tadi tidak tahu kenapa selalu uring – uringan.

"Maaf bu Tasya, sebentar saya ambilkan dulu" Nurul yang selama 2 tahun kerja dengan Anastasya baru kali ini melihat dokternya marah – marah. Selama ini pembawaan Nurul selalu kalem dan lemah lembut terhadap siapapun.

"Cepetan....saya harus mempelajari sekali lagi sebelum melakukan operasi besok sore" jawab Anastasya ketus. Nurul apalagi, langsung secepat kilat melangkahkan kaki dari ruangangan itu.

Anastasya menghela nasfas gusar, tidak tahu kenapa semenjak menerima telpon tadi pagi mood nya langsung mendadak jelek. Rasa penasarannya terhadap siapa si penelepon tadi benar – benar membuatnya tidak tenang. Mau menanyakan ke Mikhael jelas tidak mungkin. Anastasya menarik rambutnya kebelakang frustasi. Diliriknya jam dipergelangan tangannya menunjukkan pukul 12 kurang 10 menit, sebentar lagi waktunya istirahat makan siang. Diambilnya iphone yang ada di saku jasnya untuk mengecek Daniel yang ikut daddy-nya dkantor.

Tuuut....tuuuttt...

Setelah dilakukan dial sampai dua kali tidak ada jawaban dari Mikhael, membuat hatinya kurang nyaman. Dicobanya sekali lagi dan masih tetap tidak ada jawaban.

Akhirnya teringat kalau Daniel suka main dengan ipad kesayangannya apabila sedang main sendiri dan Daniel pun sangat fasih menerima panggilan skype. Langsung dibuka aplikasi skype di iphone nya untuk mencoba berkomunikasi dengan anaknya itu.

"Mommy...."teriak Daniel antusias begitu muncul wajah Anastasya.

"Hallo sayang mommy, lagi ngapain sayang" sapa Anastasya sambil mengernyitkan dahinya melihat sekitar mulut Daniel yang belepotan dengan warna coklat.

Daniel nyengir memperlihatkan giginya "main cendili mommy..." jawab Daniel memasang muka yang agak merengut, membuat Anastasya hilang semua perasaan yang tidak menentu tadi pagi. Entah kenapa setiap berhadapan dengan Daniel perasaannya selalu menjadi tenang dengan hanya melihat wajah dia yang sangat mengharap untuk selalu dipeluk itu.

"Emang daddy kemana sayang?" tanya Anastasya agak gusar karena ini sudah mendekati jam makan siang, kasihan anaknya kalau tidak sampai lewat makan.

"Mmmm...." Daniel berfikir sampai menggigit sisa coklatnya "daddy pelgi cama aunty dali tadi mom..." lanjut Daniel polos.

"Haaa...aunty? siapa nak" tanya Anastasya makin gusar. Kalau benar apa yang dipikirkannya, kasihan sekali anaknya itu kalau sampai dibiarkan dikantor sendirian. Pikirnya tadi kalau ikut Mikhael paling tidak Mikhael bisa minta tolong sekretarisnya untuk sesekali menengok keberadaan Daniel. Lha kalau mereka berdua pergi...siapa yang lihat Daniel??? Kalau ada apa – apa gimana. Tanpa pikir panjang disambarknya tas yang ada di atas meja.

SETULUS KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang