Tok...tok..tok...Kinanti mengetok pintu kamar Anastasya sebelum membuka pintu dan melangkah masuk. Dilihatnya anak perempuannya itu masih duduk di balkon kamarnya "Tasya...cepat mandi nak, siap – siap sebentar lagi keluarga uncle Pram sampai sini" kata Kinanti sambil menghampiri anaknya itu, Anastasya hanya menarik dan menghembuskan nafasnya berat "bu tidak bisakah perjodohan ini dibatalkan?" rayu Anastasya penuh harap sambil memeluk Kinanti dari samping. "Tasya stop it....Tasya sudah tahu kan jawabannya?" jawab ibunya balik bertanya. Anantasya hanya diam dan melangkah ke arah kamar mandi.
"Tasya kamu pakai baju yang sudah ibu siapkan diatas kasur itu ya, muka kamu itu dandan sedikit. Ingat kamu akan bertemu dengan calon suami kamu". Kinanti berkata sambil melangkah keluar kamar yang hanya di dengar oleh Anastasya tanpa memberi jawaban.
Sebelum Anastasya masuk ke kamar mandi, dilihatnya telepon genggamnya berkedip – kedip menandakan ada pesan masuk. Diambilnya telepon genggam itu dilihat ada whatsapp masuk dari Aries
Aries:
Sweety....tidak bisakah kamu katakan ke ayahmu untuk batalkan rencana pernikahan itu?
Tasya:
Tidak bisa Aries, keputusan ayah sudah tidak bisa diubah lagi. Nanti malam keluarga laki – laki itu akan datang kerumah.
Aries:
Mmmm Tasya, apa kamu sudah tidak cinta lagi sama aku? Please Tasya...demi hubungan kita...
Tasya:
Kamu seharusnya tidak perlu lagi mempertanyakan perasaanku Aries. Tapi ini sebagai wujudku berbakti sama orang tua.
Aries:
Tasya, aku tidak akan melepaskanmu....
Aries:
Aku akan selalu mencintai kamu Tasya...
Tasya hanya membaca whatsaap terakhir dari Aries tanpa berniat membalasnya, karena sebenarnya bukan hanya perasaan Aries saja yang terluka, tapi juga perasaan dia sendiri. Akhirnya Tasya meninggalkan telepon genggamnya di kasur dan melangkah menuju kamar mandi sambil mengusap air mata yang susah untuk berhenti mengalir.
******
Jam 7 diruang tamu sudah terdengan ramai orang mengobrol sesekali disertai dengan suara tawa ketika Anastasya menuruni tangga. Ketika sampai di pertengahan tangga, mendadak hening karena semua pandangan mengarah ke Anastasya yang membuat dia tiba – tiba bingung,
"apa ada yang tidak beres dengan penampilan aku? Rasanya biasa saja aku dandan, hanya pakai bedak tipis dan lipstik senada dengan gaun yang ku pakai" batin Anastasya sambil toleh kanan – kiri mengamati gaun warna hijau tosca selutut yang dipakainya itu dengan rambut dibawah bahu yang dibiarkan tergerai. Kelihatan simple dan cantik sekali Anastasya malam ini tanpa make up berlebihan.
"Ya Allah Kinan....ini calon menantu aku ya? Cantik sekali anak kamu Kinan" celetuk Aminah setelah beberapa saat hening. Aminah tertegun dengan sosok Anastasya yang melangkah menuju ruang tamu tersebut, sedangkan Pramudya hanya senyum ramah melihat bakal menantunya tersebut karena dalam hatinya sekali melihat langsung tertarik "Tasya sini nak, kenalkan ini tante Aminah dan uncle Pramudya" kata Kinanti memperkenalkan.
"Malam tante, malam om....saya Anastasya panggil saja Tasya" kata Anastasya dengan senyuman yang dibuat- buat ramah setelah bersalaman dan mencium tangan Aminah dan Pramudya.
"Ayo kita kembali duduk, kita ngobrol – ngobrol dulu disini sambil menunggu". Ajak Ilham yang dari tadi menyaksikan adegan di depannya. "Sini sayang duduk sebelah sini" kata Aminah sambil menarik tangan kiri Anastasya untuk diajak duduk berdampingan di sofa panjang. Anastasya mengikuti Aminah dengan pasrah sambil pandanganya menyapu ruang tamu tersebut, memperhatikan itu Aminah paham apa yang sedang dicari oleh Anastasya "mmm...sebentar lagi lah itu Mikhael sampai, sabar ya sayang....nanti juga kamu akan ketemu" suara Aminah lembut sambil mengelus lengan kanan Anastasya " ti...tidak apa - apa kok tante" jawab Anastasya ragu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS KASIH
RomanceTerkadang orang tua yang sangat menyayangi dan mencintai anaknya, tidak akan pernah berfikiran mengecewakan anaknya dengan memaksakan keinginan. Tetapi lain yang dirasakan Anastasya, yang harus merasakan kekecewaan meninggalkan orang yang dicintainy...