BAB 21

9.7K 314 7
                                    

Cahaya sinar matahari yang menerobos tirai kamar itu membuat Mikhael memicingkan matanya sedikit karena silau. Dengan malas dia buka matanya sedikit sambil tangannya mengambil iphone yang ada di sebelahnya, matanya langsung terbelalak begitu lihat jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Dihempaskannya tubuhnya kembali kekasur, nah itulah orang tua – tua selalu cakap jangan tidur setelah subuh nanti rejeki jauh...jadi kesiangan kan. Diraupnya muka kasar dengan kedua tangannya, eh tapi kenapa Anastasya tidak membangunkan aku nihhh...gerutunya dalam hati.

Disibakkannya selimut ke tepi untuk ke kamar mandi, sambil hati terus mengomel karena tidak dibangunkan Anastasya, mmmm baru jadi isteri 2 hari dah lupa kewajiban apa saja, ini yang bikin bengang hati. Gimana nanti tanggapan kedua orangtua mereka kalau melihat pasangan baru menikah turun sarapan masing – masing, huufft. Diturunkannya kedua kaki turun dari tempat tidur, saat mau melangkah diliriknya bekas tempat tidur Anastasya...

"Ya Allah...." terjingkat dan langsung menyebut Mikhael dalam gerutuannya "Ini laki – laki apa perempuan, tidur tunggang langgang selimut sampai bersepah kemana – mana nih...heeeiiisss Mikha...sabar – sabar" Mikhael geleng – geleng kepala melihat Anastasya yang ternyata masih tidur nyenyak disebelahnya dengan posisi kepala yang hampir jatuh dan kaki lebar terbuka sampai ke bagian tidur Mikhael. Kenapa dari tadi tidak nyadar sih kalau di bawahnya ada penghuni lain, pikir Mikhael sambil garuk – garuk kepala yang tidak gatal. Untung tidur pakai celana panjang dan kaos pajang, dibuatnya pakai lingeri apa gak bingung Mikhael dibuatnya karena dapat godaan pagi – pagi.

"Sya...bangun, dah siang ini" kata Mkhael lembut sambil mendekati kepala Anastasya.

"Mmmm..." Anastasya hanya mengguman dan tangan mencari – cari disebelah, cari selimut atau guling mungkin. Sudah siang gini masih cari selimut. Tidak habis – habis Mikhael heran dengan kelakuan isterinya. Dipikirnya kalau seorang dokter itu tingkah laku dan tidur dijaga, nah ini contohnya....baru tahu nanti kalau kamu nikah sama dokter.

"Sya...bangun sayang" goda Mikhael sambil mengelus rambut Anastasya...sedangkan Anastasya tidak merespon apa – apa karena masih males membuka matanya.

"Oohhh tidak mau bangun...okey..kalau tidak mau bangun....then i'll kiss you" bisik lembut Mikhael di telinga Anastasya yang sengaja dia lakukan untuk melihat reaksi Anastasya. Dihitungnya dalam hati...satu...du...

"aaarrggg no..no...no... gatal" secepat kilat Anastasya terduduk sambil menjeling tajam ke arah Mikhael.

"Naaahh berani main – mainkan suami. Gatal dengan isteri tidak ada salanya kan? Ulang lagi besok - besok, dengan senang hati aku akan cium bibir yang manyun itu" kata Mikhael sambil senyum – senyum.

"Aaaarggg....." Anastasya berdiri dan menghentakkan kakinya langsung menuju kamar mandi dengan rambut yang masih berantakan

Mikhael tersenyum geli melihat kelakuan isterinya itu, ternyata ibu dokter sangat lucu kalau di usik. Mikhael sangat suka melihat muka kesal ataupun muka sebel Anastasya kalau lagi jengkel. Hal itu menjadi hiburan tersendiri bagi Mikhael, makanya dia jadi suka menggoda dan membuat Anastasya naik angin.

******

Mikhael dan Anastasya berjalan menuju lift untuk turun kebawah, pasti semua keluarganya sudah selesai sarapan semua mengingat jam sudah jam 8 lewat.

Ting....pintu lift terbuka menuju restourant di lantai bawah, begitu pintu lift terbuka Mikhael langsung menggandeng tangan Anastasya. Terkejut Anastasya, tidak ada hujan tidak ada angin ini kenapa jalan pakai pegang – pegangan tangan segala. Anastasya menghentikan langkahnya yang membuat Mikhael memalingkan muka yang juga ikut berhenti itu.

SETULUS KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang