BAB 9

9.6K 346 4
                                    

"Addy...apan ulang...mau addy" Daniel dengan masih mengantuk itu bicara dengan Mikhael yang disambut dengan senyuman dari Mikhael. Saat ini di Jakarta menunjukkan pukul 7 pagi dan diluar cahaya matahari sudah terang benderang. Anastasya masih enak tidur karena baru menginjak pagi tadi dia bisa tidur. Di telinganya samar – samar terdengar percakapan tapi rasa kantuknya lebih menang daripada mencari suara siapa yang sedang ngobrol di sebelahnya itu.

Daniel memang sudah tahu caranya membuka apabila ada bunyi video call masuk dalam ipad yang biasanya buat main game itu. Dan Daniel pun sudah langsung tahu kalau ada video call pasti dari Mikhael karena memang hanya dipasang untuk menerima dari Mikhael saja.

Mikhael memandang Daniel yang sedang mengucek – ucek matanya yang membuat Mikhael makin gemas dan rindu untuk segera memeluk Daniel.

"Daniel tunggu daddy ya....besok daddy pulang" jawab Mikhael.

"Hoyeeee...Daddy mau ulang...." jawab Daniel sambil memeluk bantal gulingnya.

"El tadi malam tidur nyenyak sayang..." tanya Mikhael memperhatikan Daniel yang dilihatnya hanya mengerjapkan mata, kemudian mengangguk.

"Good boy...Daniel jangan nakal – nakal sama nenda ya, jangan bikin nenda sedih tahu...kalau nenda sedih daddy juga ikut sedih nanti" ucapan Daniel langsung dijawab dengan gelengan cepat oleh Daniel.

"No...no..no...addy, El ama mommy" jawab Daniel dengan nada girang.

"Haaah apa?? Sama mommy?" jawab Mikhael cepat lalu lebih memperhatikan suasana di belakang anaknya di dalam layar teleponnya. Dilihat – lihat susana kamar itu masih seperti biasanya, kamar Daniel sendiri.

"Mmmm....maksud El kemarin El main ke rumah mommy El?" tanya Mikhael mengira – ngira tapi Daniel menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Lalu....kalau kemarin bukan El main ke rumah mommy, terus apa dong yang sama mommy?" tanya Mikhael penasaran, karena setahunya video call tadi malam kelihatan di rumah saja sama nendanya. Waktu video call tadi malam dengan Daniel memang belum sampai puas karena dia sudah ditunggu oleh rekan kerjanya di lobi hotel. Itulah yang membuat kenapa pagi – pagi Mikhael langsung buat video call untuk menghilangkan rasa rindunya pada Daniel.

"El bobok ama mommy..."celetuknya tiba – tiba. Haaaa ini yang tiba – tiba membuat jadi tambah bingung.

"Apa...tidur sama mommy sayang??" tanya Mikhael penuh selidik "terus sekarang dimana mommy?" dilihatnya Daniel seketika langsung menoleh ke belakang dan tiba – tiba gambar dalam layar telpon kelihatan goyang – goyang gak jelas dan kemudian terdengar suara Daniel teriak.

"Mommy...mommy...wake up" Daniel tiba – tiba menggoncang – goncang tubuh Anastasya Daniel.

"Mmmm masih ngantuklah sayang...tidur lagi yuk...." jawab Anastasya malas masih pejam mata dengan tangan meraba – raba kesisi berusaha menggapai tubuh Daniel untuk diajak tidur lagi.

"gak au...mommy...wake up...ada daddy..?" Daniel masih tidak menyerah untuk membangunkan Anastasya.

"El daddy belum pulanglah kan masih outstation....besok kita jemput Daddy ya?" jawab Anastasya dengan suara serak berusaha mengusir rasa ngantuknya, Anastasya kemudian bersandar di kepala tempat tidur masih dengan malas – malasan.

Sedangkan diujung sebelah sana Mikhael mendengarkan pembicaraan dua orang itu, sambil menyunggingkan senyum geli. Dalam hati masih bertanya – tanya bagaimana Anastasya bisa tidur dengan Daniel.

"no mommy...look ada daddy" jawab Daniel sambil memperlihatkan Ipad ditangannya. Samar – samar dilihatnya wajah Mikhael dengan rambut masih sedikit basah dan handuk masih melingkar di lehernya, kelihatan seperti baru selesai mandi. Tapi walapun begitu keadaan gambar Mikhael terlihat di mata Anastasya masih terlihat tampan dan cool, bahkan terlihat seksi dengan air yang masih sedikit menetes dari ujung rambut yang masih basah. Tanpa sadar Anastasya menaikkan ujung bibirnya tersenyum tipis.

SETULUS KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang