BAB 27

4.3K 195 4
                                    

Anastasya tersadar saat dia mendengar suatu bisikan di telinga kirinya diantara setengah sadar dari tidurnya.

"Wake up mommy..." sekali lagi terdengar bisikan tersebut dan terasa ada sedikit cubitan kecil di hidungnya. Dengan sedikit malas membuka sedikit matanya untuk bangun dari tidurnya yang sangat nyaman. Mungkin karen sudah berapa lama baru kembali ke kamar lamanya di rumahnya sendiri.

"Hmmm..." Anastasya membalas Daniel dengan malas "El jam berapa ini kok sudah bangun"

"Mommy, El mau pipis" bisik anaknya itu.

Anastasya heran ada apa ini anaknya main bisik – bisik, dibukanya mata Anastasya makin lebar dan dilihat wajah Daniel makin membuatnya heran "ada apa ini anak pagi – pagi buta cengar – cengir.

"Okey....mau mommy antar ya" dibalas anggukan Daniel. Anastsya kemudian berusaha untuk bangun akan tetapi tiba – tiba sadar ada sesuatu yang terasa berat menindih badannya. Seketika dia melihat kebawah dan agak kaget melihat ada tangan yang melingkar di pinggangnya dan kaki asing yang membelit kakinya.

" Daddy peluk mommy hihihi.....ayo mommy, nanti jangan belisik nanti daddy bangun" kata Daniel yang tidak sadar kalau sebenarnya dia sendirilah sumber keberisikan itu. Seketika Wajah Anastasya terasa pias mengingat perlakukan suaminya yang dengan seenaknya memeluk erat dia, apalagi di depan anaknya. Huuuffftt bikin malu saja.

Dengan perlahan diangkatnya tangan suaminya itu dan keluar dari belitan kakinya. Mikhael kelihat tidak terasa dan terganggu dengan gangguan itu, mungkin karena kecapekan dan kalau dilihat dari wajahnya memang kelihatan capek. Entah jam berapa Mikhael pulang tadi malam pun dia sudah tidak sadar.

Diangkatnya Daniel menuju kamar mandi sambil melirik jam dinding yang ada di depannya ternyata sudah jam setengah 6 pagi, pantas saja Daniel sudah bangun.

Setelah selesai urusan Daniel dan mencuci muka, Anastasya kembali ke kamar. Dilihatnya Daniel sudah kembali tiduran di samping suaminya. Sebenarnya weekend seperti ini dan berada dirumah ibunya sangat pengen rasanya bermalas – malasan di tempat tidur, akan tetapi mengingat kejadian tadi pagi membuat Anastasya mengurungkan niatnya.

"El mau dikamar saja atau ikut mommy ke dapur?" Anastasya memastikan kalau Daniel tidak akan mencarinya kalau ditinggal.

Daniel menggelengkan kepalanya kemudian menindih badan Mikhael yang membuat Mikhael sedikit kaget dari tidurnya.

"El mau cama aja" katanya sambil memeluk erat tubuh Mikhael. Anastsya sadar mungkin Daniel sangat rindu kepada daddy-nya yang memang akhir – akhir ini jarang menemaninya main.

"Auugghhh....hey pelan – pelan sayang" terdengar suara parau khas bangung tidur dari Mikhael yang walaupun terganggu tapi tetap saja mengelus – elus punggung Daniel yang makin membuat anaknya itu kesenangan seperti anak kucing yang dibelai tuannya.

Setelah memastikan Daniel aman, Anastasya melangkah keluar dari kamarnya menuju dapur yang ternyata sudah ada ibunya di sana.

"Pagi bu....sedang buat sarapan ya?" sapa Anastasya sambil mengaduk nasi yang ada di penggorengan, kelihatannya ibunya itu sedang membuat sarapan nasi goreng, dan percayalah nasi goreng buatan ibunya itu merupakan nasi goreng yang paling enak.

"Iya sayang...ini dah mau selesai kok. Tinggal kamu siapkan aja di meja makan dan buatkan minum buat suamimu itu" jawab kinanti sambil memotong – motong timun.

Anastasya kemudian mengikuti arahan ibunya untuk menyiapkan nasi dan menaruhkannya di atas meja makan.

"Tasya...gimana dengan rumah tangga kamu, bahagia kan?" tiba – tiba Kinanti mengeluarkan pertanyaan yang membuat tenggorokan Anastsya tercekat, susah untuk menelah.

SETULUS KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang