BAB 40

5.8K 165 3
                                    

Dengan malas Mikhael menggeliatkan badannya , matanya terasa sangat berat hanya untuk membuka sedikit saja. Kalau bukan karena tenggorokannya terasa sangat kering dia tidak akan meninggalkan kenikmatan kasur empuknya ini. Terasa ada gerakan di sebelahnya membuat dia membuka matanya. Seketika terukir senyum di bibirnya, melihat isterinya makin merapatkan diri kepadanya. Mikhael memiringkan diri menghadap isterinya, dikecupnya berkali - kali bahu isterinya yang terbuka. Dilihatnya jam di atas nakas samar - samar menunjukkan pukul 3 pagi, masih terlalu dini untuk bangun sebenarnya kalau bukan karena kehausan. Ingin rasanya dia mengganggu lena isterinya dan mengulangi apa yang dilakukan tadi malam. Tapi mengingat tadi malam mereka telah melakukan lebih dari satu kali membuat Mikhael mengurungkan niatnya, kasihan isterinya yang cantik itu pasti kelelahan saat ini.

Mikhael tersenyum mengingat apa yang mereka lakukan tadi malam, isterinya ini sangat menggemaskan sekali dan ternyata sangat hebat di ranjang. Pembawaannya yang lemah lembut dan polos itu ternyata mempunyai postur badan yang sangat pas pada porsinya masing - masing dan yang jelas sangat pas ditangannya. Isterinya yang masih malu - malu itu sangat menggairahkan di tempat tidur. Rasanya tidak akan pernah puas bercinta dengan isteri mungilnya itu. Aaahhh dengan membayangkan saja sudah membuat tubuhnya turn on kembali. Hal ini tidak boleh dibiarkan, dia harus memberikan waktu iatirahat isterinya untuk memulihkan tubuhnya. Disibakkannya selimut yang menutupi tubuhnya sebelum pikirannya makin jauh berjalan ke arah yang tidak - tidak. Diturunkannya kakinya dan mencari bajunya yang berserakan di lantai, setelah menemukannya dengan asal dipakainya baju tersebut. Perlahan melangkahkan kakinya menuruni anak tangga untuk mengambil minuman dingin sekedar menghilangkan dahaga.

Masih dalam posisi telungkup, tangan Anastasya meraba - raba mencari keberadaan suaminya. Dirasakan beberapa kali tidak tidak merasakan tubuh Mikhael membuat dia mendongakkan kepalanya dan membuka mata. Anastasya mengucek - ucek matanya agar bisa melihat lebih jelas. Setelah dirasa yakin memang Mikhael tidak ada di sampingnya membuat dia mengeluh, agak kesal. kenapa sih dia merasa sangat kehilangan ketika bangun tidur setelah melakukan kegiatan ranjang tadi malam tidak menemukan suaminya disisinya.

"By...." panggilnya pelan dengan suara khas bangun tidur, diliriknya kearah kamar mandi kelihatan dari bawah pintu gelap. Anastasya mengerutkan keningnya dan menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur. Menghembuskan nafas frustasi untuk mengira - ngira kemana suaminya itu menghilang. Tidak mungkin berangkat kerja karena ini hari sabtu dan diluar masih gelap.

"Hubby...." ulangnya dengan suara serak.

"Ya sayang..." terdengar suara Mikhael dari luar pintu kamar yang membuat dia menghembuskan nafas lega. Mikhael sendiri tadi baru saja menutup pintu kamar Daniel ketika samar - samar terdengar panggilan isterinya. Memang tadi sekembalinya dari dapur Mikhael menengok keadaan Daniel sebentar. Marasa isterinya memanggil Mikhael mempercepat langkahnya dan cepat - cepat membuka pintu kamar mereka.

"Ada apa Wife...?" selidik Mikhael yang kembali menyusul berbaring di tempat tidur. Anastasya hanya menggeleng dengan kepala yang masih menunduk dan kembali berbaring semula, ditariknya selimut sampai ke dada  dan menghadap ke arah Mikhael. Mikhael menarik sedikit bibirnya ke samping melihat gelagat isterinya itu, dicuitnya dagu isterinya keatas agar menghadap wajahnya.

"Kenapa cari - cari nih? Gak mungkin takut sendirian kan Wife?" goda Mikhael yang membuat Anastasya spontan memukul dada Mikhael untuk menutup malu. Wajahnya sudah merona merah. Mikhael tertawa kecil, gemas dengan isterinya itu. Dipegangnya tangan Anastasya agar berhenti memukul, walaupun dada sasa nya tidak ada merasa sakit hanya dengan pukulan tangan mungil isterinya itu. diraihnya Anastasya dalam pelukan dan diciumnya puncak kepala isterinya membuat Anastasya makin menggeliat manja dalam pelukan suaminya.

"Isteri Hubby nih ternyata manja juga ya?" goda Mikhael kembali dengan menyentil lembut hidung Anastasya dan memberikan senyum paling manisnya.

"Hubby!" erang Anastasya yang entah kenapa terdengar begitu menggoda di telinga Mikhael.

SETULUS KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang