BAB 45

11.2K 286 9
                                    


Mikhael melangkahkan kakinya menapaki anak tangga menuju kamarnya. Hari ini dia terlambat pulang dari biasanya karena  bertemu klien dari Singapura dari jam 3 petang tadi. Dan sekarang sudah menunjukkan jam 8 malam. Baju jasnya sudah dilepas dari tadi dan disampirkan di bahunya, dasi sudah dilonggarkan terasa risih dengan badan yang sedikit lengket.

Dibukanya pintu kamar dan disana terlihat ada isterinya dan Daniel bermain di balkoni. Begitu mendengar langkah kaki, Anastasya mendongakkan kepalanya kepalanya dan tersenyum manis memandang Mikhael yang juga dibalas dengan senyuman.

"Sebentar sayang." Kata Anastasya pada Daniel, kemudian berdiri dan melangkah menyambut suaminya. Diraihnya tangan kanan Mikhael dan diciumnya. Pinggang Anastasya ditarik Mikhael dalam pelukan dan diciumnya bibir Anastasya yang sudah merupakan candu bagi Mikhael.

"Malam pulangnya By...sudah makan belum?" tanya Anastasya menerima uluran jas kerja dari tangan suaminya.

"Ha ah sudah makan tadi jumpa sama klien, Hubby mandi dulu ya." Jawab Mikhael menghampiri Daniel sebentar dan mencium pipinya.

"Hey boy, ngapain?" Tanya Mikhael.

"Lihat Dad, El punya lego bayu," Daniel menunjukkan lego yang baru setengah dipasang. Mikhael memasang wajah terkejut.

"Mommy belikan Dad..." lanjut Daniel.  Mikhael memandang Anastasya seolah meminta jawaban.

"Tadi Tasya bawa El ke toko mainan sepulang dari daycare. Ya itu oleh - olehnya." jelas Anastasya. Mikhael mengangguk dan melangkah menuju ke kamar mandi untuk menyegarkan badan.

"Mommy, ngantuk." kata Daniel mengusap matanya.

"Jangan diusap sayang matanga, ntar sakit." cegah Anastasya menjauhkan tangan Daniel dari matanya.

Diangkatnya Daniel dan berjalan menuju kamar Daniel. Setelah mencuci kaki dan gosok gigi dibaringkan Daniel diatas kasur dan ditariknya selimut.

"Peyuk Mommy..." kata Daniel merentangkan tangan waktu Anastasya akan melangkahkan kakinya. Anastasya tersenyum dan ikut membaringkan diri disebelah Daniel. Dipeluknya Daniel dan diusap - usap punggungnya hingga tertidur. Sejak dimasukkan daycare Daniel jadi mudah tidur. Mungkin karena mungkin kecapekan seharian main.

Setelah dirasa bisa ditinggal, Anastasya mematikan lampu kamar melangkah keluar menuju dapur.

Selesai mandi Mikhael menemukan kamarnya sepi, mungkin isterinya itu sedang menidurkan anaknya. Direbahkannya tubuhnya yang lelah di sofa bentuk L di sisi kiri. Remote tv di meja di ambilnya dan mencari siaran yang menarik tertuju pada acara National Geographic.

Ceklek!

Kelihatan Anastasya berjalan mendekatinya dengan membawa segelas minuman di tangan. Mikhael mendengokankan kepala dengan tangan kiri sebagai tumpuannya.

"Hei sayang... dah tidur El?" Kata Mikhael menerima segelas coklat panas. Anastasya duduk disebelahnya memperhatikan Mikhael yang meminum sedikit coklat panas tersebut.

"Hubby,  Tasya rasa kan waktu kemarin jemput Hubby di bandara Tasya ada lihat model itu." Tasya mencoba memulai pembicaraan diantara mereka. Mikhael mengerutkan dahi.

"Model siapa?" Tanya Mikhael masih dengan posisi santai.

"Rachel..." jawab Anastasya. Mikhael agak menegang.

"Sudahlah gak usah ngomongin dia." Kata Mikhael mulai santai.

"Tapi By, firasat Anastasya mengatakan kalau dia mau mengambil Hubby dari Tasya." Jawab Anastasya serius. Sebenarnya waktu dibandara Anastasya gak sengaja melihat Rachel mengamati mereka berpelukan. Pandanganya menurut Anastasya adalah pandangan mengancam.

SETULUS KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang