BAB 5

10.7K 462 6
                                    

Waktu menunjukkan pukul 5 pagi tapi suasana bungalo keluarga Pramudya itu pagi – pagi sudah ramai dengan suara tangisan dan teriakan Daniel. Mikhael saat itu masih enak tidur karena tadi malam tidur lewat. Dia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang diambilnya dari kantor hingga waktu beranjak pagi baru melelapkan mata.

Sangkanya dia bisa bangun lewat mengingat ini hari Minggu dan tidak perlu berangkat kerja, akan tetapi tidur Mikhael seketika terganggu apabila terdengar amukan dari kamar Daniel.

Dengan terpaksa Mikhael membuka matanya dan membuka selimut yang menutupi tubuhnya untuk pergi melihat apa yang terjadi, dengan wajah yang berantakan karena kurang tidur Mikhael melangkahkan kakinya ke kamar anaknya itu.

Begitu sampai depan pintu kamar Daniel yang terbuka itu Mikhael melihat Daniel menangis meronta – ronta diatas tempat tidur dengan Aminah dan Siti yang kewalahan menenangkan Daniel itu.

"nanti kita jumpa mommy lagi ya, tapi sekarang El sama nenda dulu?" terdengar suara Aminah menghibur cucunya itu.

"ada apa dengan El ma?" tanya Mikhael khawatir sambil mendekati Daniel, matanya langsung terbuka lebar begitu melihat Daniel terisak – isak menangis.

"mommy....hiks...hiks...mommy" terdengar isakan Daniel lemah mungkin kecapekan lama menangis.

"Sini El sama daddy ya....ada apa dengan anak daddy nih pagi – pagi sudah bikin keributan mmmm" tanya Mikhael sambil mengangkat tubuh kecil itu.

"El ribut cari Anastasya, kaget agaknya begitu bangun tidur sudah tidak ada mommynya. Iyalah semalam kan waktu pulang dia tidur gak bangun – bangun sampai pagi ini bangun....langsung teringat Anastasya mungkin" celoteh Aminah risau karena lama bahkan hampir satu jam juga dia menenangkan cucunya itu tapi tidak berhasil.

"i want mommy...hiks...hiks" suara Daniel terus terdengar mencari mommynya.

"Ssssttt...mommy ada dirumahnya sendiri sayang, mommy tidak ada disini sekarang" Mikhael menenangkan, " au mommy.....hiks" lanjut Daniel dengan wajah yang sudah merah dan sembab.

" Okey....kita kerumah mommy, tapi sebelum itu El mandi dulu ya...bau bucuk" kata Mikhael sambil memencet hidung, Daniel langsung mendongak keatas melihat wajah Mikael dan mengangguk lemah "El au andi....au ama mommy..." jawab Daniel dengan suara serak habis nangis.

"Semoga bakal mommy kamu mau memberikan sedikit kasih sayang dan meluangkan waktu buatmu nak....bisa menggantikan mommy kamu yang sebenarnya" batin Mikhael sambil mengecup kepala Daniel iba.

"Mmmm....kalau gitu Daniel mandi sama bibi Siti dulu ya, daddy juga mau mandi" kata Mikhael sambil menyerahkan Daniel kepada pengasuhnya itu.

******

Ting...tong...ting...tong....terdengar suara bel pintu di rumah kediaman Ilham. Beberapa kali Mikhael memencet bel tersebut tapi belum ada yang membukakan pintu. Memang ini masih terlalu pagi untuk bekunjung ke rumah orang, penghuninya pun mungkin masih tidur mengingat ini hari Minggu. Kalau bukan karena Daniel yang dari tadi terus melancarkan aksi tangisannya sampai dia berjumpa dengan Anastasya, tidak akan Mikhael melangkahkan ke rumah ini sepagi ini. Dilihatnya rumah sepi dan sekelilingnya juga kelihatan belum ada aktivitas dari penghuni rumah.

Setelah berapa kali mencoba membunyikan bel, akhirnya ada yang membukakan pintu. Sosok nurul, pembantu rumah kelihatan dengan muka yang agak kaget.

"eh maaf tuan, tadi kak nurul sedang nyirami bunga di taman belakang jadi kurang dengar" katanya sambil membuka pintu lebar mempersilahkan masuk.

"gak apa – apa kak nurul, ini Daniel pagi – pagi sudah sibuk ngajak kesini" jawab Mikhael sopan sambil senyum tipis.

"mommy...." terdengar suara Daniel seperti sedang mencari sosok Anastasya.

SETULUS KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang