Akulah yang selalu kau salahkan
Musim kemarau yang panjang
Kering kerontang di mana-mana
Gersang di sawah dan ladangAkulah yang selalu kau salahkan
Musim hujan tak berkesudahan
Air melimpah banjir parah
Tenggelam dalam alirah bahAku tak pernah menyalahkanmu
Banyaknya pohonku kau tebang
Berubah jadi aspal beton bertingkat
Hutan yang terbakar dan hilangAku tak pernah menyalahkanmu
Sampah-sampah dibuang padaku
Di kali, selokan, sungai, lautan
Gubuk di atas kali itu rumahmu, kan?Devania Pury, Desember 2015
Pertama kali ditulis 11/10/13
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)
Poetry"Aku suka aroma tanah sehabis hujan. Anggap saja hujan adalah isi kepalaku dan tanah adalah tempatku menulis." Semacam kumpulan puisi Devania Pury--ya, jika bisa dibilang puisi. Baik puisi yang belum pernah dipublikasikan, diposting di beranda media...