Pawana datang membawa hawa panas
Berembus tiap lima tahun sekali
Zirbadku mulai sekarat: merangas
Ulah serigala yang tampak paling peduliMembuai lewat janji---belum pasti
Mencari celah hati ingin simpati
Jago-jago saling sikut: beradu taji
Petarung yang (konon) rela matiAmbalan mulai merangkak menuju astaka
Ah, siapa pun akhirnya sang pemilik mahkota
Kardus tetaplah---dan selamanya jadi---permadani kita
Kembali akan mengais berdarah-darah sebagai jelata
Saat suara telah membawanya ke istana
: untuk sebuah tahtaBila ada, apakah negeri di atas angin lebih indah?
Mungkin, di sana tak ada angin yang akan menerbang-empaskan kita---para sampah
Usai musim panas ini, akankah langit cerah?
Karena kurindu melatiku kembali merekahDevania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 16/6/14
Pernah diikutsertakan Program Galeri Puisi PEDAS 063
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)
Poesía"Aku suka aroma tanah sehabis hujan. Anggap saja hujan adalah isi kepalaku dan tanah adalah tempatku menulis." Semacam kumpulan puisi Devania Pury--ya, jika bisa dibilang puisi. Baik puisi yang belum pernah dipublikasikan, diposting di beranda media...