32. PURNAMA DI PUNCAK MENARA

155 6 0
                                    

Malam begitu terang karena awan sibuk bersembunyi
Bintang enggan bersinar malam ini
Karena purnama bertengger di puncak menara
Melagukan renjana yang purba

Adalah ia yang kupuja di Langit sana
Dekat, sejauh ujung jariku menggapai
Menyentuhnya lewat mantra-mantra
Namun, tak pernah benar sampai

Dan kubangun menara setinggi-tingginya
Dari luka-luka bertumpuk, menjulang
Menyusun dinding-dinding yang retak
Hingga purnama dapat kurengkuh sempurna

Bisa jadi kulupa bahwa angkasa begitu raya
Jarak kita tak lagi sedepa, tapi jutaan tahun cahaya
Maka, ijinkanku diam-diam
Mencumbuimu lewat doa dan air mata

Devania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 5/1/15
Pernah diikutsertakan dalam Galeri Puisi PEDAS 084 tema menara.

Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang