Ketika aku jatuh cinta kepadamu
Sesungguhnya aku tidak pernah tahu sejak kapan tepatnya cinta itu mendaratkan panahnya tepat di jantung hatiku
Aku hanya tahu ketika aku di dekatmu: aku tak ingin beranjak untuk akhir perpisahan
Aku akan mengeram penuh emosi ketika melihatmu dengan si cantik kakak tingkatku: yang lebih sering ku sebut wewe gombel dalam gerutu hatiku
Cinta itu telah tumbuh di hatiku dan merasuki tiap sendi tulangku juga berakar dengan kokoh di jantungku dengan pasti
Apakah cinta itu muncul ketika kali pertama aku melihatmu yang menatapku ketika kita duduk berseberangan di aula kampus atau ketika kita bertatapan dalam jarak terdekat yang bisa kita temukan di awal pertemuan kita: saling tersenyum dalam hati
TIDAK!!!!
Lebih tepatnya perasaan kita yang girang seperti lompatan kebahagiaan anak kecil yang mendapatkan kabar bahwa liburan yang indah telah tiba
Meskipun jarak itu hanya satu meter, kita saling membisu
Tapi, aku tahu jiwa kita saling bicara dengan begitu mesra, mencibir kita yang begitu kikuk menahan rasa itu: sebuah rasa CINTA
Cinta yang tulus
Entahlah,
Mungkin cinta itu telah tumbuh jauh sebelum kita bertemu dalam mimpi kita akan hadirnya cinta sejati: sejak itu barangkali cinta telah bersemi sebagai sebuah benang merah yang disebut takdir
Aku menatapmu selalu dalam tiap detik helaan napasku meskipun harus bersembunyi dari tajamnya ekor matamu yang siap menelanjangi rona cinta perasaanku padamu
Andai saja aku dapat mengungkapkan sesungguhnya perasaanku: aku mencintaimu
Bukan karena kau adalah seniorku yang paling tampan, seniorku yang sangat rupawan, tetapi aku mencintaimu karena aku telah hidup secara utuh berkat kehadiranmu
Seperti sebuah senyawa kimia ikatan yang tak dapat dipisahkan
Aku mencintaimu karena padamu aku menemukan jiwaku hidup kembali setelah sekian lama mati: aku ingin hidup untukmu hingga tua nanti bersamamu dan mati dalam dekapan cintamu
Kudapatkan jawaban itu dalam sebuah pelukan dan bisikan mesra di akhir pertemuan
"Would you be mine?"
Aku telah kehabisan kata-kata untuk menggambarkan hatiku
Devania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 2008
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)
Поэзия"Aku suka aroma tanah sehabis hujan. Anggap saja hujan adalah isi kepalaku dan tanah adalah tempatku menulis." Semacam kumpulan puisi Devania Pury--ya, jika bisa dibilang puisi. Baik puisi yang belum pernah dipublikasikan, diposting di beranda media...
