Ironi, tragedi, karma
Inilah senyatanyaTelah hilang berbagai bentuk perisai diri
Jati diri dan prestasi korban-korban yang kehilangan
Si maling terlalu cerdik dan juga licik
Mencuri harkat dan martabat
Bersembunyi dalam topeng dan berteriak, "Itu dia malingnya!!!"
Lalu tersenyum puas dan bangga
Aku menangTakdir tak pernah tenang
Serpihan jam pasir telah habis
Bola itu pun telah menggelinding lepas tak terkendaliMaling itu pun menjerit meronta dan meraung
Mengais tanah dengan kuku untuk menemukan harapan
Ia kehilangan: semua hasil curian
Maling kemalingan yang berteriak murka
Mengamuk karena haknya telah dirampas dan berkata, "Dunia ini tak adil."Ia tak pernah berpikir tentang hati yang menangis karenanya
Tak pernah terlintas derita akan korban korbannya
Tentang wajah yang dicabiknya hingga menjadi serpihan air mata
Namun hatinya mengerang ketika telah kehilangan
Menjerit-jerit menyalahkan semuaInikah karma itu?
Maling kemalingan
Bukan: itu bukan karma
Ini kutukan,
Kutukan dari kami: semua korbanmuDevania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 2011
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)
Poesia"Aku suka aroma tanah sehabis hujan. Anggap saja hujan adalah isi kepalaku dan tanah adalah tempatku menulis." Semacam kumpulan puisi Devania Pury--ya, jika bisa dibilang puisi. Baik puisi yang belum pernah dipublikasikan, diposting di beranda media...