76. MALING KEMALINGAN

93 1 0
                                    


Ironi, tragedi, karma
Inilah senyatanya

Telah hilang berbagai bentuk perisai diri
Jati diri dan prestasi korban-korban yang kehilangan
Si maling terlalu cerdik dan juga licik
Mencuri harkat dan martabat
Bersembunyi dalam topeng dan berteriak, "Itu dia malingnya!!!"
Lalu tersenyum puas dan bangga
Aku menang

Takdir tak pernah tenang
Serpihan jam pasir telah habis
Bola itu pun telah menggelinding lepas tak terkendali

Maling itu pun menjerit meronta dan meraung
Mengais tanah dengan kuku untuk menemukan harapan
Ia kehilangan: semua hasil curian
Maling kemalingan yang berteriak murka
Mengamuk karena haknya telah dirampas dan berkata, "Dunia ini tak adil."

Ia tak pernah berpikir tentang hati yang menangis karenanya
Tak pernah terlintas derita akan korban korbannya
Tentang wajah yang dicabiknya hingga menjadi serpihan air mata
Namun hatinya mengerang ketika telah kehilangan
Menjerit-jerit menyalahkan semua

Inikah karma itu?
Maling kemalingan
Bukan: itu bukan karma
Ini kutukan,
Kutukan dari kami: semua korbanmu

Devania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 2011

Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang