Dia berkata oh cintaku
Mendendangkan kidung rindu cinta
Akulah hidupnya
Tak ada jam dia mendekatiku
Tak ada menit tawaku dengannya
Detik pun tak ada pengorbanan
Dan sejuta hari aku berpendar dalam lingkar dunianya
Lalu, sebenarnya siapakah yang mencinta?
Dirinya atau diriku?
Putusnya benang tak terlihat antara kita
Dan tak dapat aku lihat butir peluh usahamu mengikatnya
Dan maafku tak terindah
Di mana dosaku tempatnya?
Mengapa senista ini aku dihina?
Sedangkan tak ada statusnya dan dia bukan cintaku
Dia ilusi bentuk yang sempurna
Seperti angin segar di sahara tandus dan air di padang pasir
Aku tak pernah takut kehilangannya
Yang selalu aku sesali aku menemukannya
Devania Pury, Januari 2016
Pertama kali ditulis: 2008
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)
Puisi"Aku suka aroma tanah sehabis hujan. Anggap saja hujan adalah isi kepalaku dan tanah adalah tempatku menulis." Semacam kumpulan puisi Devania Pury--ya, jika bisa dibilang puisi. Baik puisi yang belum pernah dipublikasikan, diposting di beranda media...
