103. SYAIR YANG LALU

72 1 0
                                    

Hari ini aku memimpikanmu lagi
Sebuah cinta yang telah kukubur mati
Jauh telah bertahun-tahun yang lalu
Rasa yang kubunuh paksa
Padahal cinta itu begitu membara
Dahulu, dulu ketika aku masih muda
Masih ingusan dan suka berkelahi
Sesuatu yang tak pernah kuucapkan
Meskipun mungkin telah kau tahu
Namun sakitnya tak pernah diucap
Dan tak pernah kutanya padamu
Apakah kau juga merasakan yang sama
Rasa ingin selalu berjumpa
Hingga hari ini ketika mungkin terbangun di ranjang pagimu
Memeluk istrimu yang cantik jelita
Sempatkah terlintas aku?
Aku yang dulu selalu bersembunyi di balik pohon jambu
Sungguh aku rindu: aku rindu sebuah jawaban
Dan mungkin kenyataan tentang memoriam putih biru dulu
Kaulah cintaku yang pertama yang berakar di hatiku
Baunya tetap menyengat seperti mayat busuk yang bertahun kusembunyikan
Bisakah aku bertemu denganmu, sekilas waktu
Agar dapat kuucap selamat tinggal selamanya
Dan kujalani hidupku kini yang bahagia: entahlah
Tanpa ada waktuku tentangmu dalam duniaku bersama malaikat kecilku yang lucu

Devania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 2012

Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang