14. MALAM BERHUJAN

332 6 2
                                    

Hujan tak turun lagi semalam sedang petir dan gemuruh kian menyambar
Ia masih menunggu kekasihnya yang jua tak berkabar
Mengapa hatinya begitu perih?
Sedang, kidung masih mengalun meski sayup tanpa letih
Puisi-puisi tak henti mengalirkan rasa paling sedih

Masih di jendela, ia memandang malam tanpa purnama
Melihat petir saling berlomba jadi kembang api di mata
Merambat turun hingga pecah di dada
Dan meninggalkan luka yang menggores hatinya
Kerinduan yang tiada habisnya
Untuk lelaki yang memeluk senja

Devania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 16/11/14

Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang