Hujan tak turun lagi semalam sedang petir dan gemuruh kian menyambar
Ia masih menunggu kekasihnya yang jua tak berkabar
Mengapa hatinya begitu perih?
Sedang, kidung masih mengalun meski sayup tanpa letih
Puisi-puisi tak henti mengalirkan rasa paling sedihMasih di jendela, ia memandang malam tanpa purnama
Melihat petir saling berlomba jadi kembang api di mata
Merambat turun hingga pecah di dada
Dan meninggalkan luka yang menggores hatinya
Kerinduan yang tiada habisnya
Untuk lelaki yang memeluk senjaDevania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 16/11/14
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)
Poesia"Aku suka aroma tanah sehabis hujan. Anggap saja hujan adalah isi kepalaku dan tanah adalah tempatku menulis." Semacam kumpulan puisi Devania Pury--ya, jika bisa dibilang puisi. Baik puisi yang belum pernah dipublikasikan, diposting di beranda media...