Apa warnamu kini, Bung?
Pijak hati merah, kau jadi cerah
Berbaris di depan yang tergagah
Tampak pongahSekejap lalu kulihat kau membiru
Menghamba pada Tuan baru
Mengambil sebanyak kau mau
Lalu pergi berlaluTak lama kulihat hijau lalu kuning
Mengikuti arus yang bening
Karena pada untung, kau berlindung
Tak ingin buntungSebentar di sana, sebentar di sini
Berubah-ubah sewarna pelangi
Meski kau berganti rupa
Dagingmu merahnya sama
Sayangnya, kau sudah lupaDevania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 17/11/14
Pernah diikutsertakan Galeri Puisi PEDAS 078 dengan tema warna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)
Puisi"Aku suka aroma tanah sehabis hujan. Anggap saja hujan adalah isi kepalaku dan tanah adalah tempatku menulis." Semacam kumpulan puisi Devania Pury--ya, jika bisa dibilang puisi. Baik puisi yang belum pernah dipublikasikan, diposting di beranda media...