Terlalu perih untuk membukanya lagi
Membiarkan cahaya menusuk isi-isi
Gemuruh terdengar; perang asam-basa
Meninggalkan rasa yang tak beranjakWaktu makin mendekat terus menjepit
Tenggat merapat sambil berorasi
Aku, aku, aku lebih dulu, aku hari ini
Rotasi memuakkan tanpa hentiTunggu sekejap kerjap ingin terlelap
Dering terus menjerit-jerit kesetanan
Izinkan aku mengembuskan utuh jiwa
: agar sanggup aku berpijakDevania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 18/3/14
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)
Poesía"Aku suka aroma tanah sehabis hujan. Anggap saja hujan adalah isi kepalaku dan tanah adalah tempatku menulis." Semacam kumpulan puisi Devania Pury--ya, jika bisa dibilang puisi. Baik puisi yang belum pernah dipublikasikan, diposting di beranda media...