110. SAJAK AINI: Dongeng

79 1 0
                                    

Langit terlihat bimbang memilih rembulan ataukah matahari
Ingin memiliki keduanya sepanjang hari
Lalu, ia terlena pada rembulan di tiap petang yang mengangkang
Tapi, langit akhirnya memilih matahari yang lebih membakar birahi
Saat ia menyadari bahwa rembulan hanya pantulan sinar Sang Sejati

Rembulan makin pucat dan meredup: menuju mati
Tak lagi purnama seperti dahulu saat langit menghujaninya bintang-bintang
Kini, langit hanya memiliki matahari sepanjang hari

Merindukan rembulan?
Entahlah, tapi purnama tak pernah sama, Aini
Berdoa sajalah, semoga langit selalu cerah dari pagi ke pagi
Agar pipimu tak basah lagi

Devania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 17/8/14

Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang